Tiga Ratu Horor Adu Akting di Film ‘Jalan Pulang’

1 day ago 9
 Reza/Nyata)Pemutaran perdana film horor terbaru 'Jalan Pulang'. (Foto: Reza/Nyata)

Film horor ‘Jalan Pulang’ menyatukan tiga ratu horor Tanah Air, yaitu Luna Maya, Taskya Namya, dan Shareefa Daanish.

Luna Maya, pemeran utama dalam film itu, menjelaskan perannya sebagai Lastini. Ia adalah seorang ibu dengan dua anak, Arum dan Rama, yang harus berjuang membesarkan mereka sendirian sejak kematian suaminya.

“Saya juga punya satu anak angkat. Disini saya ingin memperjuangkan kesembuhan anak saya, Arum agar bisa normal kembali. Dia menyakini sakitnya Arum ini karena ada faktor lain diluar medis,” jelas Luna Maya saat perilisan teaser perdana Jalan Pulang di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).

| Baca Juga: Ajil Ditto Pulang Kampung Lewat Film ‘Anak Medan: Cocok Ko Rasa’

Sementara itu, Taskya Namya menyebut perannya sebagai Lia berbeda dari film-film horor yang pernah ia bintangi sebelumnya. Jika di banyak film ia kerap berperan sebagai hantu, kali ini ia menjadi manusia biasa.

“Dulu aku ingat pernah cerita ke Kak Daanish kalau aku ingin dapat peran hantu, ternyata udah kesampaian. Nah kalau sekarang aku di sini jadi manusia normal lagi. Menariknya di sini aku punya hubungan misterius dengan keluarga Lastini dan jadi psikolog,” jelas Taskya Namya.

Taskya juga mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Luna Maya dan Shareefa Daanish sangat menyenangkan. Meskipun harus adu akting dengan dua seniornya, mereka tetap saling mendukung dan memberikan masukan.

“Setiap kita mulai film baru, pasti kita akan mulai dari nol lagi. Bukan hanya Jeropoint yang debut jadi sutradara, tapi kita juga belajar bareng-bareng dan saling support. Itu yang menurut aku bikin film ‘Jalan Pulang’ spesial,” sambungnya.

| Baca Juga: Ochi Rosdiana dan Arifin Putra Comeback Sinetron di ‘Kau Ditakdirkan Untukku’

Shareefa Daanish menambahkan bahwa perannya kali ini juga cukup menantang. Ia memerankan seorang perempuan yang dimanfaatkan oleh pria yang tidak mencintainya, hanya menginginkan sel telur dan rahimnya.

“Marsinah ini bisa dibilang orang yang cukup tertindaslah ya. Peran seperti ini juga baru pertama buat aku, cukup menantang sih,” terang Shareefa Daanish.

Selain ketiga ratu horor tersebut, film ini juga menghadirkan Saskia Chadwick, yang dikenal luas sebagai ikon film horor dari generasi berbeda. Penampilan mereka diperkuat oleh aktor-aktor senior seperti Teuku Rifnu Wikana, Sudjiwo Tejo, Jajang C. Noer, Kiki Narendra, hingga Ruth Marini. Kolaborasi lintas generasi ini diharapkan mampu memperkuat emosi serta intensitas cerita.

Produser Leo Pictures, Agung Saputra, mengungkapkan alasan memilih tiga aktris tersebut untuk produksi film horor ketiga dari rumah produksi tersebut.

| Baca Juga: Nadya Arina dan Dimas Anggara Ungkap Hal Tersulit saat Syuting ‘Sah! Katanya’

“Cerita film ini sangat luar biasa sehingga harus dimainkan oleh pemain yang juga luar biasa yang sudah punya jam terbang tinggi, khususnya di film horor. Ini juga untuk mensupport Jeropoint, di mana ini merupakan debut penyutradaraan film panjangnya,” jelas Agung Saputra.

Naskah ‘Jalan Pulang’ ditulis oleh tim kreatif dari Kelanara Studio, mengangkat perjuangan emosional seorang ibu dalam menyelamatkan anaknya dari kekuatan supranatural.

Berbeda dari film horor kebanyakan, Jalan Pulang memadukan ketegangan mistik dengan drama keluarga yang kuat. Berlatar perjalanan menyusuri Pulau Jawa, film ini menghadirkan atmosfer khas Indonesia yang akrab namun tetap mencekam.

Kisahnya berpusat pada Lastini (Luna Maya), seorang ibu yang kehilangan suaminya (Edward Manalu) secara misterius. Ia meyakini bahwa penyakit yang diderita putrinya, Arum (Saskia Chadwick), bukanlah gangguan medis biasa, melainkan akibat kekuatan gaib yang menguasai tubuh sang anak.

| Baca Juga: Satine Zaneta Debut Film Horor-Aksi ‘Penjagal Iblis: Dosa Turunan’

Mengetahui waktu mereka terbatas sebelum ulang tahun Arum yang jatuh pada tahun kabisat, Lastini memulai perjalanan untuk mencari pertolongan dari para dukun.

Namun dalam upaya penyelamatan tersebut, mereka justru harus berpacu dengan waktu dan menghadapi kekuatan yang semakin mengancam nyawa Arum. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |