Teknologi pemindaian (scan) 3D memungkinkan manusia untuk mengetahui detail lebih lengkap mengenai tenggelamnya Kapal Titanic. Pemanfaatan teknologi tersebut digunakan dalam film dokumenter ‘Titanic: The Digital Resurrection’.
Peneliti menggunakan scan 3D untuk mengungkap detik-detik tenggelamnya kapal fenomenal tersebut.
Dilaporkan oleh BBC, beberapa detail baru telah terungkap. Salah satunya adalah mengenai ketel uap (boiler) alias sumber energi penggerak ternyata masih menyala ketika kapal tenggelam.
Selain itu, sebuah katup di dek buritan ditemukan dalam posisi terbuka. Hal itu menunjukkan bahwa uap masih menggerakkan sistem kelistrikan kapal.
| Baca Juga: Kabar Terkini Para Pemain ‘Angling Dharma’, Satu Ditangkap Polisi
Hasil analisis scan 3D itu telah dikonfirmasi oleh saksi mata. Mereka mengaku para teknisi kapal saat itu memasukkan batu bara ke dalam tungku kapal. Itu dilakukan agar lampu bisa menyala selama mungkin selagi penumpang melarikan diri.
“Mereka terus berusaha agar sumber energi dan lampu menyala, untuk memberikan penerangan pada para kru kapal selagi mereka menurunkan perahu cadangan. Mereka tidak membiarkan orang-orang berada dalam kegelapan total,” ujar salah seorang analis Titanic, Parks Stephenson.
Teknologi scan 3D itu juga menunjukkan gunung es yang ditabrak menyebabkan enam robekan di lambung kapal. Padahal menurut sumber, Kapan Titanic hanya mampu menahan maksimal empat robekan.

“Perbedaan antara tenggelam dan tidak tenggelamnya Titanic terletak pada tepi robekan-robekan kecil seukuran selembar kertas,” jelas sumber, Simon Benson.
“Namun masalahnya adalah robekan itu berada di sepanjang kapal, sehingga air masuk membanjiri kapal secara perlahan dan past. Akhirnya kompartemen-kompartemennya terendam dan Titanic tenggelam,” lanjutnya.
Hasil scan 3D itu dipetakan oleh robot bawah air yang berhasil mendapatkan sekitar 700 ribu gambar bingkai kapal yang diambil dari setiap sudut.
| Baca Juga: Peran Tergelap Arya Saloka, Dibayangi Teror Lewat ‘Dendam Malam Kelam’
Nantinya, gambar tersebut mampu dimanfaatkan oleh peneliti lainnya di masa mendatang untuk mempelajari Titanic, bahkan meski kapal tersebut berkarat dan menghilang seiring berjalannya waktu.
Sebelumnya diketahui, Titanic adalah kapal termewah dan terbesar pada masanya. Meski disebut sebagai yang terkuat, kapal tersebut tenggelam pada 15 April 1929. Dari sekitar 2.200 penumpang dan awak kapal, hanya 700 orang yang selamat.
Kisah tenggelamnya kapal tersebut pernah dijadikan latar film drama-romantis berjudul ‘Titanic’ (1997) yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet.
Sementara itu, film dokumenternya, ‘Titanic: The Digital Resurrection’ sudah bisa ditonton di Disney+ dan Hulu sejak 11 April 2025. (*)