Sashya Subono, Animator Indonesia Terlibat di ‘A Minecraft Movie’

10 hours ago 4
 Instagram/sashyasubono, Dok. IMDb)Sashya Subono, animator Indonesia untuk film ‘A Minecraft Movie’ (Foto: Instagram/sashyasubono, Dok. IMDb)

Film ‘A Minecraft Movie’ masuk box office dunia. Dia menjadi animasi dengan pendapatan tertinggi dunia tahun 2025, tepat berada di bawah ‘Ne Zha 2’.

Tidak hanya itu, ‘A Minecraft Movie’ kini juga menjadi film adaptasi video game ke dua terlaris sepanjang masa, berada dekat dengan ‘The Super Mario Bros Movie’.

Film garapan sutradara Jared Hess itu berhasil meraih pendapatan global USD773,3 juta (Rp13,01 triliun) per Minggu (27/4/2025). Angka tersebut masih bisa terus bertambah dan mungkin saja akan menyalip pendapatan film lainnya.

Keberhasilan tersebut ternyata tak lepas dari Sashya Subono Halse. Wanita Indonesia yang kini tinggal di Selandia Baru itu merupakan salah satu animator yang berkontribusi dalam ‘A Minecraft Movie’.

| Baca Juga: 7 Tahun Vakum, Harry Dagoe Kembali dengan Film Horor ‘Terikat Jalan Setan’

Animator untuk studio Weta FX itu dipercaya untuk menggarap wajah karakter Piglin, Dennis, serta Zombie.

Dia membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk mengerjakan wajah para karakter tersebut. Meski lama, dia mengaku menikmati proses pengerjaannya.

“Sebenarnya itu proyek yang cukup menyenangkan, apalagi kita jarang-jarang dapat proyek yang sangat besar kayak ini,” akunya, sebagaimana dikutip dari akun Instagram @minecrafthub_id.

Namun di antara ketiga karakter yang dikerjakannya, ada satu yang paling disukai Sashya.

“Favoritku ngerjain Piglin, soalnya ulahnya kocak-kocak,” ujarnya.

| Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Sosok Paus Fransiskus Lewat Film

Sebagai informasi, Piglin adalah antagonis utama dalam film yang dibintangi oleh Jason Momoa tersebut. Dia adalah penggerak konflik cerita yang sangat penting.

Di sisi lain, ternyata ini bukan pertama kalinya Sashya Subono Halse terlibat dalam pembuatan film animasi besar.

Sebelumnya, lulusan Master of Design Technology dari Victoria University of Wellington itu sudah pernah mengerjakan ‘Avatar: The War of Water’, ‘Godzilla x Kong’, serta ‘Kingdom of The Planet of The Apes’.

Kepada media CNA, dia mengatakan jika keahliannya ada di matchmoving, di mana elemen yang dihasilkan komputer dibuat seolah direkam di dunia nyata. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |