Putri Patricia mengidap skoliosis, kelainan tulang belakang yang ditandai dengan bentuk punggung melengkung atau menyamping secara tidak normal seperti huruf C atau S.
Putri Patricia menyampaikan hal itu melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Minggu (6/7/2025).
“Setelah kemarin rontgen dan pakai tambahan MRI, jelas sudah nih fix kalau badan saya memang ada bawaan scoliosis 11 derajat,” kata Putri.
| Baca Juga : Lewati Masa Sulit karena Tumor, Putri Patricia Comeback Syuting
Dalam beberapa kasus, skoliosis bisa ringan dan tidak menimbulkan gejala berarti. Namun menurut Putri, angka 11 derajat yang dialaminya cukup berdampak.
“Mungkin kalau kamu dengar, ‘Ah kecil kok, angkanya hanya 11 derajat’. Eh, jangan salah! Kalau lagi kumat, kayak kemarin itu sakit banget, karena kaki saya aja enggak bisa diangkat,” tutur Putri.
Meski begitu, Putri melihat kondisi tersebut dari sisi positif. Ia menyebut penyakit itu membuatnya semakin peduli terhadap kondisi tubuh dan postur tubuhnya.
| Baca Juga : Belum Menikah, Putri Patricia Berencana Tinggal di Panti Jompo
“Tapi sebenarnya ada bagusnya juga. Kenapa? Karena itu adalah pengingat buat saya untuk lebih memperhatikan postur badan saya dan juga setiap tanda kecil dari tubuh saya sebelum mereka makin ‘berteriak’. Well, early detection is the best, bukan?” ungkap Putri.
Berkaca dari Putri Patricia, melakukan pencegahan melalui kebiasaan sehari-hari agar tidak terkena skoliosis. Sebab selain keturunan, kebiasaan buruk juga menjadi pemicu skoliosis.
Lantas, apa saja kebiasaan yang bisa mengakibatkan skoliosis?
Membawa Tas berat
Pada saat ini, anak sekolah selalu membawa tas yang berisi buku dalam jumlah banyak dan tebal-tebal. Hal ini membuat tas terasa berat.
| Baca Juga : Jangan Dibuang, Biji Alpukat Punya Sejumlah Manfaat Kesehatan
Dikutip dari OnlyMyHealth, Konsultan Senior Bedah Tulang Belakang Rumah Sakit Sir Ganga Ram New Delhi, Dr. KL Kalra, menjelaskan beban yang berlebihan membuat anak-anak mencondongkan tubuh ke depan.
Sehingga otot-otot ekstensor tulang belakang menjadi tegang. Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan nyeri punggung, nyeri bahu, dan nyeri leher.
Jika tak segera ditangani, anak-anak dapat mengalami masalah tulang belakang yang lebih serius seperti Skoliosis.
| Baca Juga : 5 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula, Bisa Menurunkan Berat Badan
Duduk menyilangkan kaki
Salah satu kebiasaan berisiko yang banyak dilakukan perempuan adalah duduk sambil menyilangkan kaki. Meski membuat penampilan terlihat lebih anggun, tapi posisi duduk ini bisa memicu kelainan tulang belakang.
Kebiasaan itu bisa membuat panggul berputar ke posisi yang tidak seharusnya. Sehingga bisa memicu gangguan tulang.
Menduduki Dompet
Sementara pada laki-laki, kebiasaan menyimpan dompet tebal pada saku belakang bisa berpotensi menyebabkan gangguan tulang. Karena pada saat duduk, dompet tersebut membuat posisi bokong tidak stabil. Apalagi, kebiasaan itu dilakukan dalam jangka waktu berjam-jam.
| Baca Juga : Mengenal Penyakit Langka Von Willebrand, Mirip Hemofilia
Menulis sambil tiduran di meja
Menulis sambil tiduran di meja merupakan kebiasaan yang sering dilakukan anak. Kebiasaan menulis sambil tiduran ini sering dilakukan bila anak lelah atau mengantuk.
Posisi menulis sambil tiduran di meja dalam kurun waktu yang lama membuat tulang belakang tidak kurus dan berpotensi mengakibatkan skoliosis.
Kebiasaan menelungkupkan badan sambil beraktivitas, seperti belajar dan membaca adalah posisi yang digemari anak.
| Baca Juga : Tuntutan Kerja Tinggi, Ini Cara Megan Domani Jaga Work-life Balance
Akan tetapi, posisi ini jika dilakukan terus menerus bisa membuat tulang belakang dan leher tidak berada pada posisi yang seharusnya. Kondisi ini dapat memicu terjadinya skoliosis.
Duduk meliukkan badan di sofa
Duduk santai di sofa sambil tidur-tiduran memang menyenangkan, apalagi bila dalam keadaan lelah. Namun, tanpa disadari, posisi duduk sambil meliukkan badan dalam waktu lama dan sering dapat mengakibatkan tulang belakang terputar. Keadaan ini dapat mengakibatkan skoliosis. (*)