Voice of Baceprot Takut Partitur di Panggung Forestra 2025

2 days ago 9

Grup musik metal berhijab asal Garut, Voice of Baceprot (VOB), akan tampil dalam acara Forestra 2025 di Orchid Forest Cikole, Lembang, Bandung pada 30 Agustus 2025. Mereka akan berkolaborasi dengan Erwin Gutawa Orchestra.

Meski sudah dua kali tampil bersama orkestra tersebut, VOB tetap deg-degan karena lokasi dan format acara yang berbeda.

Ternyata Marsya (vokal dan gitar), Widi (bass) dan Euis (drum) takut jika harus berhadapan dengan partitur. Lembar musik yang berisi notasi, tempo, lirik dan elemen lain yang ada dalam sebuah lagu.

Pasalnya sebagai band otodidak yang tidak pernah membaca partitur, tentu itu jadi pekerjaan rumah tersendiri.

| Baca Juga : Voice of Baceprot Bakal Debut Manggung di F1 GP Singapura

Sementara bagi sebuah orkestra, partitur adalah sesuatu yang pasti ada di dalamnya yang digunakan sebagai panduan dalam bermusik.

”Sebenarnya kita sudah dua kali berkolaborasi bareng Om Erwin. Tapi yang kali ini sempat ketakutan. Karena takutnya kita disuruh baca toge-togean alias partitur. Tapi Om Erwin ternyata membebaskan. Tapi sebenarnya mungkin ekspektasinya, kita harus belajar lagi,” kata Marsya saat ditemui di Orchid Forest, Kamis (3/7) lalu.

Selain partitur, yang juga jadi tantangan adalah format duduk penonton. Wajar saja, sebagai band metal, musik VOB lebih enak dinikmati sembari berdiri. Sementara di Forestra, sebagian besar penonton akan duduk.

| Baca Juga : Voice of Baceprot, Band Indonesia Pertama Tampil di Glastonbury

”Kami kurang terbiasa sama penonton yang duduk. Nah itu akan jadi adaptasi juga nanti. Terus juga suhu. Dulu pernah juga main di venue yang konturnya hutan, tapi dulu banget sih pas masih sekolah. Jadi sudah lupa rasanya,” ungkap Marsya.

Dalam konser Forestra nanti, VOB akan membawakan lagu dari album terbaru mereka, yang dirilis pertengahan 2024 lalu. Album tersebut merupakan karya penuh pertama mereka setelah sekian lama berkarya sejak viral di media sosial.

Tema lagu yang akan dibawakan dipilih sesuai semangat acara Forestra. Yaitu soal alam dan lingkungan hidup. Menurut Marsya, lagu itu juga menyuarakan isu-isu sosial lain yang masih berkaitan.

| Baca Juga : Cerita Voice of Baceprot yang Rela Pake Seragam demi Angkot Murah

”Pastinya tentang alam, kepedulian terhadap alam sekitar. Terus isu-isu lain juga tentang kemanusiaan. Karena itu kan seperti tadi dibilang kalau itu masih terkait. Kayak misal kerusakan lingkungan. Salah satu yang paling berat terdampak adalah perempuan,” kata Marsya.

Album baru VOB sendiri memuat sejumlah lagu dengan lirik kuat yang mengangkat isu-isu sosial dan lingkungan, yang merupakan bagian penting dari identitas musik mereka.

Lewat album ini, mereka ingin mengajak pendengar lebih sadar akan kondisi dunia saat ini, terutama soal krisis iklim dan dampaknya terhadap kelompok rentan. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |