Animasi ‘Jumbo’ Resmi Jadi Film Indonesia Terlaris, Ini Alasannya

1 day ago 25

Jumlah penonton tembus 10 juta, ‘Jumbo’ resmi menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa. Mengalahkan ‘KKN di Desa Penari’ yang memegang rekor tersebut selama tiga tahun terakhir.

Berdasarkan data dari Cinepoint, per 1 Juni 2025, film garapan sutradara Ryan Adriandhy itu telah ditonton sebanyak 10.073.332 kali. Unggul 12.229 penonton dari film horor karya Awi Suryadi yang kini harus turun ke posisi ke dua.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah perfilman Tanah Air, karya animasi berhasil menembus satu juta penonton.

Sebelumnya, ‘Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir’ (2017) yang memegang rekor sebagai film animasi terlaris dengan jumlah penonton sebanyak 642.312.

| Baca Juga : Jadi Nomor 1, Film ‘Jumbo’ Resmi Kalahkan ‘KKN di Desa Penari’

Selain laku keras di negara sendiri, ‘Jumbo’ juga menjadi film animasi terlaris di Asia Tenggara. Melampaui perolehan animasi asal Malaysia, ‘Mechamato Movie’ (2022) yang ditonton sebanyak 3,5 juta penonton.

Mengumpulkan berbagai fakta yang ada hingga kisah di balik layar, berikut ini beberapa alasan ‘Jumbo’ bisa menjadi film Indonesia terlaris.

Pemilihan Jadwal Tayang yang Tepat

Keputusan tim produksi memilih tanggal penayangan ‘Jumbo’ bertepatan dengan perayaan Idul Fitri pada 31 Maret 2025 mungkin menjadi salah satu alasannya.

| Baca Juga : Film Animasi ‘Jumbo’ Versi Director’s Cut Batal Rilis, Ini Alasannya

Waktu yang tepat jika ingin mengincar penonton anak-anak karena mereka sedang liburan sekolah. Jumlah penonton pun bisa bertambah berkali-kali lipat jika si anak didampingi oleh orangtua.

Hanya dalam satu minggu setelah penayangan, filmnya telah ditonton lebih satu juta kali. Dan dalam 60 hari, jumlah penontonnya melejit hingga 10 juta.

Cerita Anak-anak yang Menyentuh Hati Penonton Dewasa

Dalam sinopsis-nya, ‘Jumbo’ bercerita tentang Don, seorang anak laki-laki yatim piatu yang sering diejek oleh teman-temannya karena memiliki badan gemuk. Meski begitu, dia memiliki dua sahabat sejati, Nurman dan Mae.

Untuk membalas ejekan itu, dia mengikuti pertunjukan bakat dan memamerkan kemampuan bernyanyi. Namun, buku warisan orangtuanya yang berisi lirik lagu dicuri oleh temannya bernama Atta.

Dia kemudian dibantu oleh peri bernama Meri untuk merebut kembali buku itu dengan syarat harus membantu menemukan orangtuanya.

| Baca Juga : Film ‘Jumbo’ Tembus 10 Juta Penonton, Sutradara Tulis Pesan Haru

Berbeda dari Don yang hidup berkecukupan dengan neneknya, Atta hidup sederhana dengan kakaknya yang bekerja sebagai tukang service alat elektronik.

Sebuah perbedaan kelas sosial yang menimbulkan perasaan iri di hati Atta. Hingga membuatnya bersikap jahat kepada Don.

Meski filmnya berupa animasi anak-anak, kisah klasik tentang musuh yang menjadi sahabat, namun ‘Jumbo’ juga menarik bagi penonton dewasa karena pesan yang ada di dalamnya.

Menyentil sikap manusia yang sering kali egois hingga merusak hubungan dengan sesama, kebiasaan melampiaskan emosi dengan cara yang salah, mimpi yang terkubur karena tidak mendapat dukungan, hingga proses berdamai dengan kehilangan.

| Baca Juga : Karya Sineas Indonesia di Festival Film Cannes 2025, Ada ‘Jumbo’

Totalitas Kru Produksi hingga Dubber

Proses pembuatan ‘Jumbo’ memakan waktu lima tahun. Melibatkan 400 animator yang harus menggambar adegan demi adegan hingga membentuk cerita lengkap berdurasi 1 jam 42 menit.

Kerja keras para kru patut diacungi jempol, namun para dubber atau pengisi suara juga membantu kesuksesan film itu.

Bukan hanya para artis cilik, Ryan Adriandhy menggandeng beberapa artis kenamaan Indonesia, seperti Bunga Citra Lestari, Ariel Noah, Cinta Laura, hingga Angga Yunanda.

Seperti Angga Yunanda, untuk mengisi suara karakter Acil yang dikisahkan mengalami patah kaki, dia menggunakan tongkat selama rekaman. Salah satu cara untuk bisa masuk ke karakternya.

Selain itu, dua bulan sebelum rekaman soundtrack ‘Selalu Ada di Nadimu’, Prince Poetiray (dubber Don) dan Quinn Salman (dubber Meri) sempat dilarang makan gorengan, minuman manis dan dingin agar kualitas suaranya tetap terjaga.

| Baca Juga : Pantangan Ketat Dubber Film ‘Jumbo’ Demi Lagu Viral Anak-Anak

Animasi Next Level

Kalian mungkin pernah mendengar ada yang menyebut ‘Jumbo’ sebagai animasi Indonesia next level atau bahkan karya yang kualitasnya sekelas Disney dan Pixar.

Kisah yang menarik, visualnya terasa menyenangkan di mata karena menggunakan warna-warna yang cerah. Para karakter juga memiliki ciri khasnya masing-masing.

Tidak dapat dipungkiri, ‘Jumbo’ memang sudah go internasional. Tayang di 17 negara dan dipresentasikan di pasar film terbesar Marche du Film yang merupakan bagian dari Festival Film Cannes 2025.

Diharapkan bahwa film itu akan menjadi kiblat baru, meningkatkan kualitas animasi Indonesia. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |