Cerita Dramatis Mahasiswa Indonesia di Zona Perang Iran

2 days ago 8

Ketegangan di Iran karena konflik dengan Israel membuat pemerintah mengeluarkan perintah evakuasi. Beberapa WNI, termasuk mahasiswa, yang di sana pun diminta untuk kembali.

Hal tersebut lah yang dilakukan oleh Sultan Fathoni, salah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang berkuliah di Kota Masyhad, Provinsi Razavi Khorasan, Iran.

Dia tidak menyangka akan merasakan situasi perang. Padahal selama tiga setengah tahun hidup di sana, semua berjalan dengan aman-aman saja.

 Dok. Pribadi)Sultan Fathoni di kampusnya di Iran (Foto: Dok. Pribadi)

“Istri khawatir. Bom di mana-mana. Selalu ada serangan tak terduga. Karena itulah yang paling mendesak adalah keselamatan, sehingga kami memutuskan pulang,” ujarnya pada Nyata, Senin (30/6/2025).

Perjalanan pulangnya pun tidak mudah. Ada banyak pemberhentian dan waktu tunggu yang harus dilaluinya.

| Baca Juga: Sinopsis ‘Children of Heaven’, Film Iran yang Bakal Diremake Versi Indonesia

“Kami dari Masyhad ke KBRI agak jauh. Butuh satu hari perjalanan. Setelah itu masih menunggu teman-teman dari kota lain, kumpul satu hari. Setelah itu baru berangkat dari perbatasan ke Azerbaijan,” jelasnya.

Sebelum dievakuasi, Sultan mendengar kabar bahwa negara Iran dalam kondisi perang. Akses keluar-masuk dan internet pun susah. Namun untungnya, dia berhasil pulang dengan selamat.

Bukan berarti Sultan lega karena sudah selamat. Kini dia mulai mengkhawatirkan nasib perkuliahannya. Dia pun sedang mencari cara agar bisa berkuliah lagi.

“Saya sedang mengusahakan agar online. Tapi sepertinya sulit, karena sedang masa perang. Mau ke sana lagi, ya sama saja,” ucapnya.

Pilihan berbeda diambil oleh Celia Putri Indartama. Mahasiswa Mashhad University Fakultas Kedokteran semester lima itu memilih untuk bertahan di Iran bersama kakaknya, Alfian. Padahal saat itu sudah ada yang mengajaknya untuk mengevakuasi diri.

| Baca Juga: Dafit Ody, Mahasiswa PENS Ciptakan Robot Vacuum Pintar di Jepang

 Dok. Pribadi)Alfian dan Celia, mahasiswa Indonesia yang masih bertahan di iran (Foto: Dok. Pribadi)

“Saya ingin memberikan kontribusi kepada negara ini. Jika perlu, saya akan ikut perang melawan Israel. Saya ingin merasakan suasana perang, ingin berjuang bersama dan membantu mereka. Minimal untuk memperjuangkan keadilan,” ujarnya pada Nyata, Selasa (1/7/2025).

Tentu keputusan Celia membuat orangtuanya khawatir. Apalagi sudah tiga tahun dia tidak pulang. Meski demikian, dia berhasil mendapat izin untuk tetap berada di Iran.

“Orangtua khawatir, sudah pasti. Tapi mereka menyerahkan kepada saya apakah mau ikut evakuasi atau bagaimana,” jelasnya.

Dengan tetap bertahan, Celia berharap dia bisa memberi motivasi untuk semua orang.

“Minimal dengan saya di sini, bersama orang sini, bisa menjadi motivasi untuk warga Iran,” ucapnya. (*)

Jangan ketinggalan berita terhangat lainnya di Tabloid Nyata Cetak! Setiap minggunya, kami hadir dengan edisi terbaru yang penuh dengan kisah eksklusif, berita selebriti terkini, dan cerita inspiratif.

Dapatkan Tabloid Nyata Cetak dengan mudah! Klik link di sini untuk pemesanan via marketplace.

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |