Jangan Salah! Ini Porsi Ideal dan Manfaat Susu untuk Lansia

3 weeks ago 15

Tidak sedikit dari kita yang pernah mendengar anggapan bahwa minum susu bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Pada orang dewasa terutama lansia, konsumsi susu kerap dikaitkan dengan risiko penyakit seperti jantung koroner, diabetes, hingga kanker prostat.

Namun, faktanya, susu mengandung berbagai zat gizi penting yang dapat melengkapi kebutuhan nutrisi harian, terutama bagi orang dewasa hingga lansia.

Menurut Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS., Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, FEMA IPB, setiap individu membutuhkan asupan gizi yang berbeda di setiap tahap kehidupan.

“Tubuh membutuhkan 20 jenis asam amino. Sembilan di antaranya asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan dan minuman,” jelas Prof. Hardinsyah dalam Diskusi ‘Grass to Glass’ yang diselenggarakan oleh Frisian Flag Indonesia bersama IPB University di Kampus IPB, Darmaga, Bogor.

| Baca Juga: Waspadai Gejala Alergi Susu Sapi Pada Anak

Manfaat Susu bagi Lansia

Prof. Hardinsyah menekankan bahwa protein hewani, termasuk yang terdapat dalam susu, mengandung asam amino esensial lengkap, serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

Khusus bagi lansia, protein sangat penting untuk menjaga massa otot dan berat badan ideal.

Seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi kurang efisien dalam memproses protein, sehingga lansia membutuhkan asupan lebih banyak untuk mempertahankan fungsi otot, kesehatan tulang, dan mencegah penyakit kronis.

“Susu dalam bentuk cair lebih mudah dikonsumsi lansia dibandingkan makanan padat. Saat ini juga tersedia susu yang diformulasikan khusus dengan kandungan zat gizi lebih lengkap. Anemia misalnya, menjadi masalah besar pada lansia — menurut data Kemenkes, 69% lansia di Indonesia mengalami anemia. Zat besi, vitamin A, B, dan asam amino dalam susu dapat membantu mengatasi masalah ini,” paparnya.

| Baca Juga: Alasan Tasya Kamila Tetap Beri Susu pada Anak Selepas ASI Ekslusif

Tujuh Peran Penting Susu bagi Kesehatan

Menurut Prof. Hardinsyah, ada setidaknya tujuh manfaat utama susu bagi kesehatan:

1. Pemenuhan Zat Gizi

Susu mengandung hampir semua zat gizi penting kecuali vitamin C, sehingga tetap perlu diimbangi dengan konsumsi buah-buahan.

2. Pembentukan Komposisi Tubuh

Susu membantu memperbaiki komposisi tubuh, bukan membuat gemuk. Justru konsumsi susu mendukung pembentukan otot yang menjadi investasi jangka panjang untuk mencegah jatuh dan patah tulang pada usia lanjut.

3. Regulasi Hormon

Susu dapat meningkatkan hormon leptin yang mengurangi nafsu makan. Hal ini bermanfaat bagi mereka yang ingin mengontrol berat badan.

4. Mendukung Hormon Pertumbuhan

Susu juga merangsang produksi hormon pertumbuhan yang penting untuk regenerasi sel dan jaringan.

| Baca Juga: Viral, Susu Ikan Pengganti Susu Sapi, Kenali Kandungan Gizinya

5. Meningkatkan Performa Fisik

Kandungan protein dalam susu, seperti kasein dan whey, membantu membangun otot dan mengurangi lemak tubuh.

6. Meningkatkan Imunitas

Kandungan vitamin A, B12, D, dan zinc dalam susu berperan dalam memperkuat daya tahan tubuh, terutama bagi lansia yang rentan terhadap infeksi.

7. Mengurangi Risiko Penyakit

Susu kaya akan kalium yang baik untuk jantung, serta kalsium dan vitamin D yang berperan penting dalam pencegahan kanker usus besar, osteoporosis, dan tekanan darah tinggi.

“Kalsium pada susu penting untuk pembentukan tulang, gigi, serta fungsi saraf dan otot. Kandungan ini, bersama vitamin D dan protein, juga membantu menurunkan risiko osteoartritis, tentu dengan diiringi gaya hidup aktif,” tegas Prof. Hardinsyah.

| Baca Juga: Produk Susu dan Makanan Bayi Tak Boleh Ada Kandungan Gula Tambahan

Berapa Gelas Susu Ideal per Hari?

Untuk lansia, disarankan konsumsi susu sebanyak 1–2 gelas per hari guna mencukupi kebutuhan protein, kalsium, dan vitamin.

“Ketika masih anak-anak hingga dewasa muda, minum susu 3–4 gelas sehari tidak masalah. Tapi bagi yang berusia 65–70 tahun, cukup satu atau dua gelas per hari. Minum lebih dari itu bisa meningkatkan risiko kanker prostat,” ujar Prof. Hardinsyah.

Pemilihan Susu yang Tepat untuk Lansia

Pemilihan jenis susu harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. Lansia yang sehat tanpa gangguan seperti hiperkolesterol atau diabetes bisa mengonsumsi susu biasa.

Namun bagi yang memiliki kondisi khusus, tersedia susu rendah lemak, tinggi kalsium, atau ditambah vitamin D.

“Banyak Muslimah berhijab tidak sadar bahwa kerudung hitam bisa menghambat penyerapan sinar matahari untuk pembentukan vitamin D. Maka, perlu konsumsi susu yang difortifikasi vitamin D. Begitu juga untuk ibu hamil, tersedia susu dengan kandungan gizi khusus sesuai kebutuhan mereka,” tambahnya.

| Baca Juga: Tak Dinafkahi Ayah Kandung, Baim Cilik Berjualan Susu Kambing

Prof. Hardinsyah juga menegaskan bahwa anggapan “susu hanya untuk anak sapi” adalah keliru. Dalam ajaran agama pun, konsumsi susu sangat dianjurkan.

Pentingnya Produksi Susu Segar Berkualitas

 Dok. Pri) Perayaan Milktoss-Rayakan Kebaikan Susu, Raih kekuatan untuk Menang yang dihelat Frisian Flag Indonesia dan IPB University menandai Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara di Kampus IPB Dramaga Bogor. (Foto: Dok. Pri)

Kualitas susu yang kita konsumsi sangat bergantung pada kualitas bahan baku, yakni susu segar. Karena itu, Frisian Flag Indonesia (FFI) menempatkan kualitas sebagai prioritas utama, mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Kami membantu peternak sapi perah lokal meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi susu melalui program Dairy Development (DD) yang telah berjalan lebih dari 30 tahun,” ujar Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia.

Hal senada disampaikan Dr. drh. Nuryani Zainuddin, M.Si., Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH Kementan.

Ia menekankan pentingnya momentum Hari Susu Nusantara untuk menyadarkan masyarakat tentang manfaat besar susu bagi kesehatan, kecerdasan, dan daya tahan tubuh — terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia.

Sayangnya, tingkat konsumsi susu di Indonesia masih tergolong rendah, bahkan terendah di Asia Tenggara. Oleh karena itu, peningkatan produksi susu dalam negeri menjadi langkah penting agar kebutuhan gizi masyarakat bisa terpenuhi secara mandiri. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |