6 hours ago
4
Ayu Aida, penulis sekaligus aktivis perempuan peduli kemanusiaan untuk Palestina, kembali menunjukkan konsistensinya dalam dunia literasi Islam.
Buku ke duanya yang bertajuk ‘Seberkah Al Aqsa Sesuci Ka’bah’ resmi dirilis sebagai bagian dari trilogi spiritual dan kemanusiaan.
Karya tersebut merefleksikan pengalaman batin dan aksi nyata membela Palestina, dikisahkan melalui sudut pandang seorang perempuan pejuang.
Tak sekadar tulisan, Ayu membuktikan komitmennya melalui pembangunan rumah di Gaza—tempat tinggal keluarga suaminya, Oday Al Akhras—yang sempat menjadi penampungan 100 pengungsi pada 7 Oktober 2023.
| Baca Juga:Dulu Latihan di Pos Ronda, Pecatur Asal Sleman Lolos Piala Dunia 2025
Tak hanya itu, ia juga mendirikan Markas Tahfidz Quran Aida Jannah, pusat pendidikan Al-Qur’an untuk 100 anak Palestina yang dibimbing oleh 10 guru profesional.
“Harta yang paling berharga bukan yang kita simpan, tetapi yang kita manfaatkan untuk kebaikan sesama,” ungkap Ayu saat peluncuran bukunya, beberapa waktu lalu.
Sebagai pengusaha yang menanamkan nilai-nilai Islam dalam bisnis, Ayu mengajak pembaca memahami konsep “berdagang dengan Allah”. Buku itu menyuguhkan narasi spiritual yang menyentuh tentang bisnis, keluarga, dan perjuangan sosial.
Bukan sekadar kisah inspiratif, tapi refleksi hidup dan panduan aplikatif untuk meraih keberkahan dunia dan akhirat.
Gaya penulisan Ayu yang hangat dan personal membuat pembaca mudah terhubung. Ia menuliskan kisah getir hidupnya dengan keberanian dan kejujuran, menjadikan buku ini autentik dan menginspirasi.
| Baca Juga:Aksi Heroik Sugianto, WNI Selamatkan Lansia saat Kebakaran Hutan Korea Selatan
Lebih dari sekadar penulis, Ayu juga mendirikan komunitas Pengusaha Kaya, yang membimbing umat bangkit dari keterpurukan ekonomi lewat jalur bisnis halal. Ia telah membantu banyak anggota melunasi utang hingga mewujudkan impian seperti berangkat umrah.
Kiprah sosial Ayu mencakup bantuan kepada keluarga, masyarakat, dan perjuangan finansial di jalan Allah. Ia mengajak umat untuk yakin bahwa rezeki adalah milik Allah dan harus dicapai dengan cara yang halal.
Sebelumnya, Ayu telah merilis buku pertamanya Selembar Kertas Baja yang mendapat sambutan positif. Melalui kedua bukunya, Ayu Aida terus mengangkat nilai spiritual, kemanusiaan, dan refleksi diri untuk menginspirasi lebih banyak jiwa. (*)
