Firasat Istri Korban Ledakan Amunisi Garut, Sempat Larang Suami Bekerja

6 hours ago 2
 Nyata/Reza Wibisono, Instagram/pameungpeuk.id)Dedeh Ating, istri korban ledakan amunisi di Garut (Foto: Nyata/Reza Wibisono, Instagram/pameungpeuk.id)

Ledakan amunisi tidak layak pakai di Garut, Jawa Barat menewaskan 13 orang. Sembilan di antaranya adalah warga sipil, termasuk Endang Rahmat.

Istrinya, Dedeh Ating mengaku mendapat firasat sebelum suaminya meninggal dalam insiden yang terjadi pada Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB itu.

Endang merupakan tenaga perbantuan di Gudang Pusat Amunisi III milik TNI AD di Desa Segara. Dia direkrut sebagai sopir. Namun di hari insiden terjadi, dia diminta menggali sumur sebagai tempat senjata dimusnahkan.

Dedeh mengatakan, awalnya sempat tidak memperbolehkan suaminya untuk bekerja di sana. Dia merasa pekerjaan tersebut berbahaya. Namun Endang berhasil meyakinkannya jika dia akan baik-baik saja.

| Baca Juga: Setelah 10 tahun, Pria UK akan Transplantasi Ulang 8 Organ Sekaligus

Benar saja, Endang menjadi salah satu korban tewas dalam ledakan amunisi tersebut. Padahal, mendiang sudah berjanji akan pulang sekitar hari Selasa atau Rabu.

“Dia janji mau pulang hari Selasa atau Rabu. Tapi dia bilang, tunggu, karena belum gajian. Dia baru akan pulang kalau pekerjaan beres,” ujarnya kepada Nyata di Rumah Sakit Pameungpeuk, Selasa (13/5/2025).

“Kalau belum beres, berarti belum bisa pulang. Tapi ternyata dia benar-benar tidak pulang. Dia pulang ke penciptanya,” lanjutnya.

Kabar tewasnya sang suami membuat Dedeh terkejut karena sebelumnya dia sempat menelepon Endang.

“Setelah dengar ada ledakan itu, saya hanya bisa pasrah. Pikiran saya, suami saya pasti jadi korban, karena di kerja di situ. Suami saya pasti kena,” ucapnya.

Karena suami tewas dalam sebuah insiden ledakan, Dedeh sudah membayangkan jenazah Endang tidak baik. Untungnya, hal tersebut tidak terjadi.

| Baca Juga: 13 Nyawa Melayang, Ini Deretan Fakta Ledakan Amunisi TNI di Garut

“Bayangan saya tubuh suami hancur karena kena bom. Ternyata utuh. Saya jadi agak tenang,” akunya.

Kabar kematian Endang Rahmat dalam ledakan amunisi di Garut itu juga membuat ayahnya, Ikin tak kuasa menahan tangis. Dia menyalahkan dirinya atas kejadian tersebut.

“Semua salah saya. Harta bisa dicari, tapi nyawa anak saya tidak akan kembali,” ujar Ikin sambil menangis.

Yang membuat keluarga sedih, Endang dituduh sebagai sebagai pemulung. Hal tersebut terjadi karena memang ada banyak pemulung yang sering datang untuk memungut sisa ledakan.

Namun adiknya, Farid dengan tegas membantah hal tersebut.

“Kakak saya bukan pemulung. Dia bekerja di sana. Dia kerja, digaji. Jadi kalau ada yang menyebut kayak saya pemulung, itu nggak benar,” ujarnya.

| Baca Juga: Ditinggal Ricky Siahaan, Band Seringai Umumkan Vakum

“Kakak saya ini pekerja keras. Dia tidak pernah mengeluh soal pekerjaan,” lanjutnya.

Keluarga Endang Rahmat pun mengaku akan mempertanyakan mengapa ada warga sipil yang tewas dalam ledakan amunisi tersebut.

“Sejujurnya saya kaget, kok warga sipil kerja di kegiatan peledakan bom, kan itu bukan pekerjaan mereka. Jadi saya akan menanyakan masalah itu, kenapa melibatkan warga sipil. Kaka saya itu tidak punya pengalaman, hanya buruh,” ujar Farid. (kri)

Jangan ketinggalan berita terhangat lainnya di Tabloid Nyata Cetak! Setiap minggunya, kami hadir dengan edisi terbaru yang penuh dengan kisah eksklusif, berita selebriti terkini, dan cerita inspiratif.

Dapatkan Tabloid Nyata Cetak dengan mudah! Klik link di sini untuk pemesanan via marketplace. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |