554 WNI Korban Online Scam di Myanmar Disiksa, 5 di antaranya Hamil

1 month ago 25
 AP/Tatan Syuflana, PoolRatusan orang warga negara Indonesia (WNI) dipulangkan dari Myanmar. Foto : AP/Tatan Syuflana, Pool

Pergi membawa harapan, pulang dengan kejayaan. Itu adalah mimpi setiap perantau yang meninggalkan kampung halaman. Tapi, kisah sebaliknya dialami ratusan WNI yang justru menjadi korban online scam di Myanmar.

Perjalanan mereka menjadi mimpi buruk. Bukannya memperoleh gaji besar seperti yang dijanjikan, ratusan WNI itu justru mengalami penyiksaan, bahkan ancaman penjualan organ tubuh.

Setidaknya itu yang dialami sekitar 554 muda-mudi Indonesia yang berhasil dipulangkan dari Myawaddy, perbatasan konflik antara Thailand dan Myanmar. Tapi jadwal kepulangannya berbeda-beda.

| Baca Juga : 9 Bulan Terjebak di Antariksa, 2 Astronaut Nasa Akhirnya Pulang

Tahap pertama pada Selasa (18/3/2025), sebanyak 400 WNI dipulangkan melalui dua penerbangan yang masing-masing berisi 200 orang. Kemudian tahap kedua pada Rabu (19/3/2025), membawa 154 orang.

Para WNI menempuh perjalanan darat selama sembilan jam menggunakan sembilan bus menuju Bandara Don Mueang, Bangkok, setelah menjalani proses pemeriksaan kesehatan serta National Referral Mechanism. Setiba di sana, mereka diterbangkan menggunakan pesawat carter menuju Indonesia.

Ratusan WNI yang berhasil diselamatkan ini terdiri dari 313 laki-laki dan 87 perempuan, dengan kondisi kesehatan yang baik. Ada lima perempuan yang sedang hamil di antara rombongan.

| Baca Juga : Dikecam Netizen, Michelle Halim Diduga Lakukan Doxing Anak

Mereka berasal dari 21 provinsi di Indonesia, dengan jumlah terbanyak dari Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jakarta, dan Sulawesi Utara.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan mengungkap ratusan WNI yang menjadi korban online scam di Myawaddy, Myanmar, mengalami kekerasan dari perusahaan yang mempekerjakan mereka.

Budi menuturkan bahwa para WNI itu bekerja di markas sindikat online scam dengan penuh tekanan.

| Baca Juga : Seleb TikTok Inggris, Ellis Matthews dan Anaknya Dipenjara di Thailand

Jika target pekerjaan tidak tercapai, mereka akan disiksa dengan cara dipukul hingga disetrum aliran listrik.

“Bahkan diancam diambil organ tubuhnya manakala target yang diberikan oleh para kartel atau bandar ini tidak bisa terpenuhi,” kata Budi Gunawan saat menggelar konferensi pers di Gedung VVIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa, 18 Maret 2025.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa paspor para WNI ini juga diambil oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Selain itu, para WNI juga dilarang berkomunikasi, termasuk dengan keluarga mereka. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |