Khloe Kardashian melakukan suntik filler untuk memperbaiki penampilan. Terbukti, lekukan di pipi kirinya pasca operasi kanker kulit pada 2022 lalu, mulai terlihat rata.
Bintang reality show The Kardashians itu membagikan kondisi terbarunya pasca operasi lewat video yang diunggah di Instagram Story pada Minggu (4/5/2025).
Sembari menunjuk area pipi, Khloe Kardashian mengatakan bekas luka yang ditinggalkan masih dalam tahap penyembuhan.
| Baca Juga : Khloe Kardashian Sebut Ada Justin Bieber di Pesta Bugil Sean ‘Diddy’ Combs
“Saya akan memiliki sedikit garis di sini (pipi, red) dan sabenjolan kecil di sini, sedikit. Saya tidak tahu apakah bakal selalu memilikinya,” katanya.

Meski demikian, bekas lekukan yang sebelumnya cukup besar di pipi kiri Khloe Kardashian mulai terlihat proposional. Hal itu berkat pengunaan filler biostimulan. Adik Kim Kardashian itu kali pertama menjalani prosedur kecantikan tersebut sembilan bulan setelah operasi.
“Mereka (7Q Spa) menyelamatkannya karena aku punya lekukan yang sangat besar, karena massa besar yang diangkat, dan aku sangat berterima kasih kepada mereka,” ucapnya.
| Baca Juga : Kelahiran Anak Justin Bieber, Ditangani Dokter yang Sama dengan Putri Khloe Kardashian
Khloe membagikan sejumlah foto seberapa panjang bekas luka dari operasinya. Dia juga menjelaskan apa yang mereka lakukan untuk membantu mengisi pipinya.
Atas hasil itu, ibu dua anak tersebut mengaku bersyukur karena bisa menjalani operasi dan mengangkat kankernya.
“Bersyukur, saya mampu menghilangkan kanker kulit itu dari wajah,” ujarnya.
| Baca Juga : Makin Dekat! Khloe Kardashian Sebut Michele Morrone Pria Seksi
Pendiri Good American itu sebelumnya membagikan perjuangannya melawan kanker kulit Melanoma di musim ke tiga The Kardashians.
Dalam kesempatan itu, dia menyarankan kepada para penggemarnya agar melakukan pemeriksaan kulit secara berkala demi mencegah timbulnya kanker atau tumor kulit.
Sebab, ia tercatat dua kali menjalani operasi akibat penyakit tersebut. Selain tahun 2022, ia pernah menjalani operasi pada bagian punggung saat berusia 19 tahun.
“Melanoma mematikan. Ternyata ini jauh lebih serius dari apa yang saya perkirakan,” ujarnya. (*)