Riefian Fajarsyah, atau lebih dikenal dengan Ifan Seventeen didapuk sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN). Keputusan itu mendapat beragam respons baik dari kalangan aktor maupun pelaku industri film. Salah satunya Raam Punjabi, Founder Multivision Plus (MVP).
“Iya ya, saya juga sudah mendengar soal itu. Saya harap dia dapat dukungan dari pemerintah untuk bisa secara luas mendukung industri film,” jelas Raam Punjabi saat pembukaan Platinum Cineplex, Tanggerang, Kamis malam (13/3/2025).
Ifan Seventeen akan menggantikan posisi Dwi Heriyanto B, yang telah menjabat sebagai Dirut PFN sejak periode 2021. Meski bukan sosok yang dekat dengan industri film, Raam berharap Ifan mau melibatkan diri dalam industri film.
Sebab hanya dengan begitu dia akan berhasil mengemban tugas untuk memajukan industri film tanah air.
| Baca Juga: Pernah Jadi Korban Bullying, Tika Bravani Gelisah Main Film ‘Rumah untuk Alie’
Raam menyebut saat ini film Indonesia telah marajai industri perfilman di negara sendiri. Hal tersebut terlihat dari banyaknya film Indonesia yang mendapatkan jumlah penonton fantastis.
“Sayangnya, masyarakat di daerah masih sulit nonton karena kurangnya bioskop. Oleh karena itu saya mengapresiasi bioskop berbasis di daerah seperti Platinum supaya masyarakat juga bisa menikmati film karya anak bangsa,” jelas pria kelahiran Surabaya, berusia 81 tahun itu.
Jumlah penonton bioskop Indonesia saat ini terus meningkat. Pada tahun 2024, jumlah penonton mencapai 80 juta orang. Jumlah ini naik 43 persen dibandingkan tahun 2023. Adapun jumlah film nasional yang tayang mencapai 285 judul.
“Untuk itu, saya berharap pemerintah memberikan pengakuan bahwa industri film itu mendukung ekonomi Indonesia,” tegasnya.
| Baca Juga: Bintangi ‘Rangga dan Cinta’, Leya Princy Gugup Bertemu Dian Sastro
Raam menyebut, tahun 2025, tren penonton film tidak lagi hanya didominasi film horor tetapi juga drama keluarga hingga komedi. Untuk itu, Multivision Plus (MPV) pada 24 April 2025 akan merilis film drama komedi ‘Sah Katanya’ .
Sedangkan pada 5 Juni 2025 akan diedarkan film ‘Gowok-Javanese Kamasutra’ yang sukses melakukan pemutaran perdana di Festival Film Internasional Rotterdam.
“Film harus muncul dengan tema yang beda tidak hanya itu-itu aja. Penonton tidak akan kasih indikasi mereka bosan, tapi tahu-tahu tidak datang ke bioskop. Dengan tema yang variatif mereka tetap akan mendukung film Indonesia,” ujar Raam.
Raam mengatakan, saat ini film Indonesia sudah merajai di negeri ini. Sebab kualitas film garapan sineas tanah air kini berbeda dari era sebelumnya.
“Kualitas film sekarang tidak seperti di era tahun 70 an atau 80 an. Skill sutradara kita sudah sangat maju, saya sangat bangga,” puji Raam.
| Baca Juga: Aksi Kocak Mahasiswa Rantau di Film ‘Bukan Jodoh Biasa Nih’
Bisa bertahan hingga 55 tahun di industri film tanah air, menurut Raam, tidak bisa hanya mengandalkan modal semata, melainkan juga mengerti selera penonton.
“Itu kunci untuk bisa bertahan sampai 55 tahun. Kita juga tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Karena pemerintah sendiri itu sudah terlalu banyak problem. Saya tidak mau ganggu atau mengandalkan pemerintah apalagi dalam hal modal,” jelasnya. (*)