JK Rowling Rayakan Putusan MA Inggris ‘Diskualifikasi’ Wanita Transgender

1 day ago 10
 Instagram/rowlingofficial, Dok. AP)JK Rowling (kiri) senang atas keputusan mengenai definisi perempuan yang diperjuangkan For Women Scotland (kanan). (Foto: Instagram/rowlingofficial, Dok. AP)

Penulis novel ‘Harry Potter’, JK Rowling merayakan putusan Mahkamah Agung (MA) Inggris terkait isu wanita transgender. Ia menyampaikan dukungannya melalui sejumlah unggahan di media sosial X.

Penulis berusia 53 tahun itu mengaku senang dengan keputusan yang dianggapnya sebagai kemenangan bagi hak-hak perempuan.

“Butuh tiga wanita pemberani dari Skotlandia dengan jajaran tentara di belakang mereka agar masalah ini didengar pengadilan. Dalam kemenangan ini, mereka telah berhasil melindungi hak perempuan dan anak-anak di seluruh Inggris Raya,” tulisnya, Rabu (16/4/2025).

It took three extraordinary, tenacious Scottish women with an army behind them to get this case heard by the Supreme Court and, in winning, they’ve protected the rights of women and girls across the UK. @ForWomenScot, I’m so proud to know you 🏴󠁧󠁢󠁳󠁣󠁴󠁿💜🏴󠁧󠁢󠁳󠁣󠁴󠁿💚🏴󠁧󠁢󠁳󠁣󠁴󠁿🤍🏴󠁧󠁢󠁳󠁣󠁴󠁿 https://t.co/JEvcScVVGS

— J.K. Rowling (@jk_rowling) April 16, 2025

Dalam unggahan yang lain, dia menegaskan jika keputusan tersebut juga “menegakkan hak-hak perempuan dan kaum gay”.

| Baca Juga: Liburan Katy Perry ke Luar Angkasa Dihujat Sesama Selebriti

Untuk merayakannya, JK Rowling membuat unggahan lain berupa gelas sampanye dan rokok.

“Mari bersulang untuk For Women Scotland,” tulisnya di unggahan lain.

Sebelumnya diketahui, isu mengenai transgender dan definisi wanita mencuat setelah aktivis dari organisasi For Women Scotland memperjuangkan hak-hak perempuan berdasarkan jenis kelamin biologis.

Mereka menggugat ketentuan dalam Undang-Undang Kesetaraan yang dinilai turut mencakup wanita transgender.

Perdebatan pun muncul antara kelompok pejuang hak perempuan dan pendukung hak transgender, terutama karena pengakuan hukum terhadap perubahan gender melalui Gender Recognition Certificate (GRC) sudah berlaku di Inggris.

Namun, Mahkamah Agung Inggris akhirnya mengeluarkan putusan bulat (unanimous) pada Rabu (16/4/2025). Dalam putusannya, MA menyatakan bahwa definisi “wanita” dalam UU Kesetaraan merujuk pada individu yang terlahir sebagai perempuan.

Dengan demikian, wanita transgender—bahkan yang telah memiliki GRC—tidak termasuk dalam definisi tersebut.

| Baca Juga: Kecelakaan Ski Tewaskan Bos Lego, Michael Halbye

J.K. Rowling dikenal sebagai salah satu public figure yang vokal dalam menyuarakan dukungannya terhadap hak-hak perempuan, terutama melalui unggahan di media sosial X sejak 2019.

Salah satu bentuk dukungannya adalah terhadap Maya Forstater, yang dipecat pada 2019 akibat pernyataannya yang dianggap transfobia. Rowling membela Forstater dan menilai pemecatan tersebut sebagai bentuk pelanggaran terhadap kebebasan berpendapat.

Penulis yang juga dikenal dengan nama pena Robert Galbraith ini kembali menjadi sorotan pada Desember 2024, setelah menyatakan bahwa “tidak ada anak yang lahir sebagai transgender,” pernyataan yang memicu kontroversi luas.

Selain itu, Rowling juga diketahui sebagai salah satu donatur untuk organisasi For Women Scotland, yang aktif memperjuangkan hak-hak perempuan berdasarkan jenis kelamin biologis. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |