Arya Saloka Gugat Cerai, Amanda Manopo Tak Ingin Dikaitkan

Amanda Manopo tidak ingin dikaitkan dengan gugatan cerai Arya Saloka kepada Putri Anne. Foto : Instagram/Amanda Manopo tidak ingin dikaitkan dengan gugatan cerai Arya Saloka kepada Putri Anne

Kabar gugatan cerai yang dilayangkan Arya Saloka kepada Putri Anne memancing reaksi Amanda Manopo. Aktris 25 tahun tersebut tidak ingin dikaitkan dengan kisruh rumah tangga mereka.

Pernyataan itu disampaikan Amanda Manopo melalui Instagram story pada Rabu (15/4/2025).

Bintang film ‘Kupu-Kupu Kertas’ tersebut meminta agar namanya jangan disangkutpautkan dalam kabar perceraian itu, karena fokus memulihkan kesehatannya.

| Baca Juga : Arya Saloka Gugat Cerai Putri Anne, Ini Jadwal Sidang Perdananya

Dalam unggahannya, Amanda Manopo memang terlihat berada di rumah sakit dan tengah menjalani perawatan MRI.

“Lagi fokus sama kesehatan aku. Doakan bisa kembali prima seperti sebelumnya. Dan tolong ya, jangan sangkutpautin apa pun sama saya, saya enggak ada urusan apa pun,” ucapnya.

Di sisi lain, di tengah kabar perceraian tersebut, Putri Anne mendadak pamer potret kaki bagian paha hingga lututnya tampak memar.

| Baca Juga : Putri Anne Ngaku IG Diblokir Arya Saloka, Tapi Saling Follow

Usut punya usut, kaki Putri Anne memar karena melakukan olahraga pole atau jenis senam yang menggunakan tiang.

“Sisi lain dari tiang yang tidak dilihat orang,” tulis Putri Anne di hari yang sama.

Arya Saloka resmi menggugat cerai Putri Anne ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 15 April 2025. Sidang perdana perceraian mereka dijadwalkan 30 April 2025.

| Baca Juga : Diisukan Cerai, Arya Saloka dan Putri Anne Kepergok Jalan Bareng di Mall

“Gugatan Arya Saloka ini sudah masuk. Perkaranya terdaftar dengan nomor register 1208. Terdaftar tanggal 15 April hari kemarin. Sudah ditentukan majelis hakimnya sidang perdana 30 April,” ungkap Suryana pada Rabu (16/4/2025).

Dalam dokumen gugatan, alasan resmi yang dicantumkan adalah ‘perselisihan dan pertengkaran’.

“Mungkin tidak secara detail, pokok permasalahannya hanya perselisihan dan pertengkaran ada perselisihan, sehingga dia mendalilkan dengan Pasal 19 huruf F Peraturan Pemerintah nomor 9 Tahun 2005,” jelas Suryana. (*)