Film ‘Gundik’ garapan Anggy Umbara menghadirkan adegan-adegan menantang yang melibatkan para pemerannya. Salah satu yang mencuri perhatian adalah adegan ranjang antara Tio Pakusadewo dan Luna Maya.
Dalam film ini, Luna Maya memerankan karakter Gundik, sementara Tio berperan sebagai sosok berkuasa yang memiliki kendali atas dirinya.
Tio Pakusadewo, yang sudah berkarier di industri film selama empat dekade, mengungkapkan bahwa adegan tersebut benar-benar menuntut kedewasaan dalam berakting.
| Baca Juga: Film ‘La Tahzan’ Batal Tayang Mei 2025, Takut Kualitas Buruk?
Dia bahkan secara tegas menyebut adegan itu sebagai pengalaman yang berbeda dari film-film sebelumnya.
“Benar-benar adegan ranjang,” ujar Tio Pakusadewo saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (16/3/2025).

Namun, alih-alih menikmati tantangan tersebut, aktor berusia 61 tahun itu justru merasa kesal saat harus menjalani adegan ranjang dengan Luna Maya.
“Saya 40 tahun syuting film, banyak adegan saya lalui, tapi di sini paling kesal,” ungkapnya.
| Baca Juga: Rekomendasi Film Drama-Religi, Teman Ngabuburit yang Sarat Pesan Moral
Tak hanya itu, ada satu adegan lain yang membuat pengalaman syutingnya semakin berkesan. Tio harus menjalani adegan ranjang sambil mandi darah, sesuatu yang jarang ia temui dalam proyek-proyek sebelumnya.
“Saya mandi darah di sini sambil adegan ranjang,” kata Tio Pakusadewo.
Di sisi lain, Luna Maya juga membagikan pengalamannya memerankan karakter Gundik. Kekasih Maxime Bouttier ini mengaku sempat kebingungan dalam memahami makna dan persepsi dari sosok yang dimainkannya.
“Kalau ditanya perasaan, bingung campur aduk. Apa sih persepsi Gundik? Konotasinya negatif,” kata Luna Maya.
| Baca Juga: Jadi Pelakor di Film ‘La Tahzan’, Ariel Tatum Banyak Istighfar
Namun, menurutnya, karakter ini memiliki peran penting dalam cerita. Ia bahkan menggambarkan tokoh Gundik sebagai sosok yang tidak sepenuhnya manusia, karena bersekutu dengan iblis demi memperoleh sesuatu yang diinginkannya.
“Menariknya, Gundik yang aku perankan bukan sepenuhnya manusia. Kayak seorang yang giving her soul to the devil untuk mendapatkan sesuatu yang kekal,” jelasnya.
Luna juga menyebut tantangan terbesar dalam perannya adalah harus berhadapan dengan karakter yang memiliki jiwa gelap dan tanpa belas kasihan.
“Cukup challenging, seseorang yang bisa dibilang jiwanya gelap banget. Dia udah nggak punya rasa kemanusiaan, yang penting tujuan dia tercapai,” tutup Luna Maya. (*)