Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun bernama Sebastian meninggal dunia pada Jumat, 27 Juni 2025. Ia diduga menjadi korban tren berbahaya di TikTok yang dikenal dengan nama ‘Blackout Challenge’.
Tragedi itu terjadi di rumah keluarga Sebastian, kawasan Manor Grove, Castleford, saat mereka sedang merayakan Komuni Kudus Pertama adik Sebastian. Insiden ini mengguncang komunitas setempat dan memunculkan kembali kekhawatiran akan dampak buruk tantangan viral di media sosial.
“Polisi dipanggil tim ambulans ke sebuah alamat di Manor Grove, Castleford, pada pukul 18.06 waktu setempat menyusul laporan kekhawatiran akan keselamatan seorang anak (pasca ikut tren berbahaya itu),” ujar juru bicara Kepolisian Yorkshire Barat, dikutip dari Yorkshire Live, dikutip Senin (30/6/2025).
| Baca Juga : Bikin Mewek, Fuji Ikut Tren TikTok Gala Bunga Matahari
Sebastian sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat tertolong. Penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian.
Sebagai bentuk dukungan, sebuah kampanye GoFundMe telah diluncurkan untuk membantu keluarga Sebastian dalam menutupi biaya pemakaman dan kebutuhan lainnya.
Sebastian dikenal sebagai anak yang ceria, berbakat, dan penuh semangat. Ia bahkan belajar sendiri bermain gitar dan keyboard, serta memiliki kegemaran menggambar.
| Baca Juga : Pesona Sisca Kohl Ikut Tren Makeup Douyin yang Merona
“Sebastian kehilangan nyawanya karena tantangan online. Orang tuanya memberinya semua cinta dan perhatian di dunia. Namun satu momen di dunia maya mengubah segalanya,” demikian isi pernyataan penggalangan dana tersebut.
Kematian tragis ini mendorong keluarga Sebastian dan para aktivis keselamatan anak untuk menyerukan kewaspadaan orang tua terhadap aktivitas anak-anak di dunia maya, khususnya media sosial seperti TikTok.
Tren ‘Blackout Challenge’ mendorong penggunanya untuk mencekik diri sendiri dan menahan napas hingga kehilangan kesadaran demi mendapatkan sensasi euforia akibat kekurangan oksigen.
Menurut laporan The Independent pada tahun 2022, sedikitnya 20 anak di seluruh dunia meninggal dalam kurun waktu 18 bulan akibat mengikuti tantangan ‘Blackout Challenge’.
| Baca Juga : G-Dragon Ciptakan Sederet Tren Fashion, Terbaru Ahjumma Style
Dari jumlah tersebut, 15 di antaranya berusia 12 tahun atau lebih muda. Tragedi Sebastian terjadi hanya beberapa bulan setelah sekelompok orangtua di Inggris menggugat TikTok karena anak-anak mereka meninggal akibat tantangan serupa.
Gugatan tersebut menuduh TikTok mempromosikan konten berbahaya melalui algoritma yang menargetkan anak-anak untuk meningkatkan durasi tayang dan keuntungan platform.
TikTok sendiri mengklaim telah memblokir akses terhadap ‘Blackout Challenge’ sejak 2020. Pihak perusahaan menyatakan berkomitmen untuk menghapus konten berbahaya serta mengarahkan pengguna ke informasi keselamatan digital. (*)