Road to Recovery Surabaya, Sahabat Setia Para Penyintas Kanker Payudara

1 month ago 22
 Nyata/Nadiah SekarBudi Handayani dan Alina Salim, anggota Road to Recovery Surabaya (RRS) (Foto: Nyata/Nadiah Sekar

Keberadaan komunitas payudara Road to Recovery Surabaya (RRS) memiliki peran penting bagi para penyintas kanker payudara. Hingga kini, mereka sudah memiliki ratusan anggota yang juga tersebar di sekitaran Jawa Timur.

Salah satunya adalah Budi Handayani yang sudah bergabung dengan RRS sejak mendapat vonis pada 2016 lalu.

Menurutnya, bergabung dengan sebuah komunitas membuatnya tidak merasa sendiri. Apalagi RRS memiliki banyak kegiatan, mulai dari yoga, menari, dan menyanyi.

Tak jarang kegiatan tersebut juga dilakukan dengan dokter serta para perawat dari Rumah Sakit Onkologi Surabaya.

| Baca Juga: Road to Recovery Surabaya, 20 Tahun Dampingi Penyintas Kanker Payudara

“Pokoknya kita guyub lah. Jadi walau kita sakit dibawa happy saja,” ujarnya pada Nyata, Minggu (25/5/2025).

Lewat RRS pula dia mengetahui penyakitnya. Awalnya Budi mengetahui ada benjolan di payudaranya. Tapi beberapa dokter mengatakan jika itu hanyalah lemak yang tidak berbahaya.

“Sudah ke tiga dokter. Katanya dokter itu lemak. Setelah tahu itu, saya agak nggak percaya. Waktu itu ada acara Dharma Wanita di Kayoon. RRS datang sama dokternya. Pas diperiksa, dokternya langsung tahu itu kanker payudara,” akunya.

Setelah mendengar hal tersebut, Budi segera diperiksa di RS Onkologi Surabaya. Memang benar benjolan tersebut merupakan kanker. Tindakan operasi pun segera dilakukan.

Sebagai salah satu penyintas yang sudah menjalani operasi dan kemoterapi, Budi pun berusaha untuk menyemangati rekannya yang lain.

“Kita juga sering ikut (jadi pembicara) sama dokternya. Biar kita sebagai survivor cerita sendiri sama yang lain, biar nggak dikira bohongan,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu hal terpenting yang harus dilakukan oleh pengidap penyakit serius adalah jangan mudah percaya dengan cerita orang lain dan internet.

 Nyata/Nadiah Sekar)Anggota RRS (Foto: Nyata/Nadiah Sekar)

“Saya untungnya nggak lihat YouTube, nggak dengar omongannya orang. Kalau percaya dari yang seperti itu, kan belum tentu benar. Apalagi pengalaman satu dan lainnya itu beda,” jelasnya.

Tidak hanya penyintas, anggota RRS juga terdiri dari para relawan. Salah satunya adalah Lina Salim yang bergabung sejak sekitar 2017.

Dia bergabung dengan komunitas tersebut usai kehilangan sahabatnya akibat kanker payudara.

| Baca Juga: Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Ketahui Gejalanya

“Saya pernah mendampingi sahabat saya, tapi tidak berhasil, meninggal dunia. Dari situ saya merasa berhutang untuk mendampingi pasien supaya mereka tidak putus asa, takut,” ungkapnya.

Selain mendampingi pasien, relawan di RRS juga memiliki tugas untuk memberikan edukasi bagi wanita lain. Salah satu sasaran mereka ada siswa SMA.

“Jadi core utama kita adalah pendamping pasien. Jadi memberi semangat, memberi motivasi pada pasien dan keluarganya,” jelasnya.

“Terus kami juga memberikan edukasi ke anak-anak SMA sebagai kampanye kepedulian kanker payudara. Jadi di usia remaja, mereka bisa melakukan SADARI, Periksa Payudara Sendiri, setiap bulan,” jelasnya. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |