Rilus Siko, Pesepak Bola Berkaki Satu dengan Sejuta Mimpi

1 week ago 8
 Instagram/inaf_persasRilis Siko di sesi latihan Persas Surabaya. Foto : Instagram/inaf_persas

Rilus Siko lahir dengan keterbatasan fisik. Sehari-hari, remaja 24 tahun itu berjalan memakai alat bantu berupa tongkat kruk. Meski berkaki satu, Rilus Siko punya sejuta mimpi.

Remaja kelahiran Ende, Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) ini punya ambisi luar biasa menjadi pemain sepak bola. Terbukti, Rilus masuk skuad Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia.

“Saya disabilitas sejak lahir. Tapi senang bermain sepak bola dari kecil,” ujar Rilus Siko kepada Nyata Jum at (21/2/2025).

| Baca Juga : Berawal dari Latihan di Kusen Pintu, Veddriq Leonardo Sabet Gelar Athlete of The Year 2024

Kegemarannya pada sepak bola sejak ia berusia lima tahun. Prestasi Rilus pun cukup bagus. Ia menempati urutan ke dua top skor di Kejuaraan Sepak Bola Amputasi Asia (Amputee Fooball Asian Championship) 2025. Dalam ajang tersebut, pemuda kelahiran 2001 itu mencetak lima gol.

 Instagram/rilussikoFoto : Instagram/rilussiko

Sebelum seperti sekarang, perjuangan Rilus tidak mudah. Ia lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya menjadi buruh di penggilingan batu koral, sementara ibundanya meninggal sejak kecil.

”Dari TK sampai SMP saya tinggal di panti asuhan agar ada yang merawat dan bisa sekolah,” kata Rilus.

| Baca Juga : Letkol Rosita, Wanita Indonesia Jadi Tentara Berpangkat di AS

Setelah lulus SMA, sembari mencari informasi lebih lanjut tentang sepak bola amputasi melalui media sosial, Rilus sempat bekerja menjadi kuli bangunan hingga kuli panggul. Meski orangtuanya melarang. Namun Rilus tidak ingin hanya bisa makan dan tidur. Dia ingin bekerja agar mendapat penghasilan.

Hingga akhirnya ia melihat konten di media sosial adanya Persas, persatuan sepak bola amputasi Surabaya. Tanpa ragu, Rilus berangkat ke kota pahlawan ini, meski ia tahu, pengurus sepak bola ini belum memiliki secretariat tetap. Rilus sempat berpindah-pindah tempat tinggal, namun akhirnya pengurus memberikan kos. Kadang juga uang jajan.

Selain berlatih, Rilus juga memperjuangkan peluang yang ada. Ia terpilih memperkuat tim nasional untuk Kejuaraan Artalive Challenge Cup 2023 di Malaysia. Indonesia meraih emas dan Rilus pun mencetak satu gol.

Selepas turnamen itu, Rilus balik ke Surabaya. Guna menghidupi kebutuhan sehari-hari, dia pun memutuskan untuk mencari pekerjaan agar bisa tetap mandiri. Tekatnya itu membawa dia mendapatkan pekerjaan sebagai kurir pengiriman di JNE.

| Baca Juga : Cerita Yoan Cocohamida, Bocah 11 Tahun Gemar Koleksi Kaset Pita Lawas

Bahkan, Rilus sempat viral di TikTok lantaran profesinya sebagai pengantar paket ekspedisi alias kurir disabilitas. Karena hal itu, dia sempat diundang ke acara FYP Trans7 yang dipandu oleh Raffi Ahmad.

”Jadi kurir awal-awal kesulitan nyari alamat pelanggan, bahkan nganterin lima paket dari jam 10 pagi jam 7 malam. Akhirnya setelah dua minggu mulai hapal,” ungkapnya.

Selama bekerja, Rilus menggunakan motor dalam menjalankan tugas. Berbeda dengan motor pada umumnya, kendaraan itu dimodifikasi agar memiliki roda tiga. Tuas persneling untuk memindahkan gigi pun tak diinjak, melainkan digerakkan dengan tangan.

Selain bermain sepak bola dan bekerja, Rilus juga kuliah di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Program Studi Ilmu Hukum semester 4. Ia mendapat beasiswa atas prestasi sepak bolanya.

“Target saya ke depan bisa masuk skuad Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia untuk ajang Piala Dunia,” katanya. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |