3 days ago
4
Perbedaan wajah Liqi, sebelum dan sesudah berjalan 3300 km. Foto: Dok. 163.comSeorang pria berusia 31 tahun di China viral setelah berhasil berjalan sejauh 3.300 kilometer, dari kampung halamannya di Provinsi Hubei hingga ke Lhasa di Tibet.
Namanya Liqi. Dia menempuh perjalanan tersebut selama hampir satu tahun. Berangkat pada 6 Maret 2024, lalu tiba ditujuan pada 11 Maret 2025.
Bukan perkara mudah tentunya berjalan sejauh ribuan kilometer dengan medan jalan yang menanjak. Apalagi, Lhasa merupakan salah satu kota tertinggi di dunia yang ketinggiannya mencapai 3.600 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Liqi berjalan sendirian. Bermodalkan uang 1000 yuan atau sekitar 2,2 juta rupiah. Membawa kereta roda dua tempatnya meletakkan kebutuhan sehari-hari. Dia sempat terjatuh ke dalam parit, dan roda keretanya patah.
| Baca Juga : YouTuber AS IShowSpeed Viral di Tiongkok dengan 10 Juta Penonton
Bukan hanya soal jalan yang sulit, dia juga harus berhadapan dengan cuaca esktrem, seperti badai dan salju lebat. Bahkan ia sempat dua kali bertemu serigala liar.
Liqi tidur di alam terbuka. Foto: Dok. 163.comAda suatu waktu dia terjebak di gunung seharian. Tidak bisa makan sama sekali karena badai salju. Fisiknya juga mulai melemah dan mengalami cedera di lutut kanan. Namun, dengan sisa-sisa tenaga, dia melanjutkan setiap langkah.
Selama perjalanannya itu, Liqi tidur di alam terbuka. Kadang menginap di pom bensin atau posko petugas yang ada di hutan. Enam bulan sebelum tiba di Lhasa, dia tidak mandi atau mengganti pakaian sama sekali.
Menariknya, bukan hanya fisiknya yang lelah tetapi wajahnya juga menunjukkan perubahan yang drastis.
| Baca Juga : Tips Mengatasi Kecemasan di Musim Liburan, Dijamin Bahagia Maksimal
Berangkat sebagai pria usia 30-an, sesampainya di kota tujuan, pria asal China itu berubah seperti kakek usia 50-an. Kulitnya jadi lebih gelap, berkumis, dan rambutnya pun berantakan.
Wajah yang berubah menjadi seperti usia 50-an. Foto: Dok. 163.com“Aku jadi 20 tahun lebih muda dibandingkan awal aku memulai perjalananku,” kata pria yang dulu bekerja di perusahaan tekstil itu.
Liqi mengungkap alasannya berjalan sejauh 3.300 kilometer itu hanya karena ingin menjalani hidup yang dia suka dan penuh tantangan.
“Aku hanya menjalani hidup dengan caraku sendiri. Menurutku itu bukan menyiksa diri, tapi sebuah bentuk tantangan,” tuturnya.
Untuk pulang ke Provinsi Hubei, Liqi tidak berjalan kaki. Dia memilih naik kereta api karena kondisi kakinya masih cedera. (*)
