1 week ago
13
Jessica Simpson. (Foto: IST)Jessica Simpson menjadi perbincangan karena kebiasaanya minum sperma ular. Alih-alih merasa jijik, pelantun ‘Leave’ itu meyakini minum sperma reptil tersebut agar bisa menjaga kualitas vokalnya tetap prima.
“Minuman itu benar-benar membersihkan tenggorokan saya,” ujar ibu tiga anak ini kepada TMZ, dikutip Kamis (10/4/2025).
“Saya jadi penyanyi yang hebat kalau minum sperma ular. Saya tidak bisa bohong soal itu,” lanjutnya.
| Baca Juga : Jessica Simpson-Eric Johnson Berpisah Setelah 10 Tahun Menikah
Jessica menggambarkan rasa minuman itu mirip madu hitam. Memiliki tekstur kental dengan citarasa manis dan sedikit pahit.
“Mungkin aku akan membuat brand sperma ular sendiri. Mungkin, tentu saja. Aku harus melakukan itu,” selorohnya.
Kebiasaan minum sperma ular kali pertama dibagikan Jessica Simpson lewat video Instagram pada 29 Maret 2025.
Dalam unggahan tersebut, Simpson terlihat meminum cairan berwarna gelap dari botol berlabel kuning saat berada di studio rekaman.
| Baca Juga : Diisukan Cerai, Jessica Simpson Rayakan Valentine Bersama Suami
Ramuan itu direkomendasikan oleh pelatih vokalnya, yang dipercaya sebagai “herbal khas Tiongkok”.
“Kalau mau suara bagus, kamu harus minum sperma ular,” ujarnya sambil tertawa.
Jessica memang sedang ekstra menjaga kondisi vokalnya karena kembali bermusik setelah vakum selama 15 tahun.
Dia resmi merilis album terbarunya bertajuk ‘Nashville Canyon, Pt. 1’ pada 21 Maret 2025. Dalam rangka mempromosikan album barunya, Simpson tampil di dua acara musik besar di Texas, yaitu SXSW dan Willie Nelson’s Luck Reunion.
| Baca Juga : OJ Simpson Meninggal Akibat Kanker dan Kenangan Semasa Hidupnya
Album ini sekaligus menjadi langkah baru dalam kariernya, karena ia kembali ke akar musik country setelah bertahun-tahun dikenal sebagai penyanyi pop.
Jessica Simpson menyebut Nashville Canyon sebagai bentuk kebebasan artistiknya. “Aku bernyanyi karena aku bahagia, aku bernyanyi karena aku bebas,” tulisnya di Instagram setelah tampil.
“#NashvilleCanyon adalah hasil dari perjalananku mendengar kembali suara hatiku, bebas dari ekspektasi industri. Ini tentang menyerah pada proses, membiarkan suaraku memandu, dan mempercayai perjalanan di depanku.” (*)
