Idap Penyakit Langka, Anak Pangeran Luksemburg Meninggal

4 days ago 10
 Dok. Instagram @polgfoundationPangeran Frederik dari Luksemburg meninggal dunia karena penyakit langka. Foto: Dok. Instagram @polgfoundation

Anak bungsu Pangeran Robert dari Luksemburg dan Putri Julie, Pangeran Frederik meninggal dunia di usia 22 tahun karena penyakit langka POLG. Dia mengembuskan napas terakhir pada 1 Maret 2025.

Kabar duka tersebut dibagikan lewat laman The POLG Foundation, organisasi yang didirikan oleh mendiang untuk membantu orang-orang yang mengidap penyakit yang sama sepertinya.

“Dengan penuh duka cita, saya dan istri ingin mengumumkan kematian anak kami, Pendiri dan Direktur Kreatif POLG Foundation, Frederik,” tulis Pangeran Robert.

Diceritakan bahwa Pangeran Frederic sudah memiliki firasat kalau umurnya tidak akan lama lagi. Sehari sebelum meninggal, dia memanggil orangtua, dua kakaknya, sepupu, hingga bibinya untuk mengucapkan perpisahan.

| Baca Juga : Hailey Bieber Klarifikasi Like TikTok yang Mengejek Selena Gomez

“28 Februari, pada peringatan Hari Penyakit Langka, putra kami tercinta memanggil kami ke kamarnya untuk berbicara dengannya untuk yang terakhir kalinya.”

“Frederik menemukan kekuatan dan keberanian untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kami masing-masing secara bergantian,” kisah Pangeran Robert.

Mendiang juga sempat bertanya, “papa, apakah kamu bangga padaku?”. Yang tentu dijawab “iya” oleh ayahnya.

 Dok. Instagram @polgfoundationPangeran Frederik beraktivitas menggunakan kursi roda. Foto: Dok. Instagram @polgfoundation

Pangeran Frederik mengidap penyakit langka POLG sejak lahir pada Maret 2002 lalu. Itu adalah kelainan genetik yang menyebabkan gangguan pada fungsi mitokondria, bagian sel yang menghasilkan energi untuk tubuh.

Gejalanya bisa meliputi kelumpuhan otot mata, epilepsi, gagal hati, dan kelemahan otot. Lebih parah lagi bisa menyebabkan disfungsi dan kegagalan organ secara progresif.

| Baca Juga : 23 Tahun Putus, Britney Spears Masih Sindir Justin Timberlake

Penyakit ini tergolong langka karena hanya ada 1 di antara 5000 orang di dunia yang mengidapnya. Selain itu juga sulit didiagnosis karena setiap orang bisa menunjukkan gejala yang berbeda.

Pangeran Robert dan istri tidak mengetahui penyakit anak bungsunya itu hingga usia 14 tahun. Gejalanya baru terlihat jelas dan bisa didiagnosis saat penyakitnya sudah mencapai level akut.

Sementara itu, Pangeran Robert adalah sepupu dari Grand Duke Henri yang memerintah Luksemburg dari tahun 2000. Dia saat ini menjabat sebagai presiden Domaine Clarence Dillon, sebuah perusahaan anggur asal Prancis yang didirikan oleh kakek buyutnya, Clarence Dillon. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |