Taeil eks NCT resmi dinyatakan sebagai tersangka pemerkosaan. Dia didakwa tanpa penahanan atas tuduhan melakukan kekerasan seksual terhadap wanita mabuk.
Menurut laporan dari Chosun Ilbo, Selasa (4/3), Divisi Investigasi Kejahatan terhadap Wanita dan Anak di Kantor Kejaksaan Pusat Seoul pada 28 Februari lalu telah mengajukan dakwaan terhadap tiga tersangka.
Tuduhan yang dilayangkan adalah quasi rape atau pemerkosaan semu khusus dengan mengacu pada Undang-Undang Pidana Kekerasan Seksual di Korea Selatan.
Pada Juni 2024, pria bernama asli Moon Taeil itu dilaporkan ke Kantor Polisi Bangbae, Seoul, karena memerkosa seorang wanita dalam keadaan mabuk bersama dua rekannya.
| Baca Juga : Taeil eks NCT dan 3 Idol K-Pop Ini Terlibat Kasus Kejahatan Seksual
Pihak kepolisian ternyata pernah mengajukan permohonan penangkapan sesaat setelah menerima laporan dari korban. Namun ditolak oleh pengadilan karena dinilai tidak ada alasan yang cukup mendesak.
Kemudian pada Agustus 2024, Taeil dan dua rekannya dipanggil untuk pemeriksaan. Sayangnya, mantan anggota NCT itu tidak bisa hadir karena sakit. Pengacaranya juga menyerahkan bukti catatan medis.
Meski begitu, dia dan para tersangka lain kompak menyatakan bahwa mereka tidak secara sengaja atau merencanakan tindak kejahatan tersebut.
Kasusnya sebenarnya telah dilimpahkan oleh polisi ke kejaksaan pada September 2024. Namun setelah lima bulan kemudian, barulah prosesnya dilanjutkan ke pengadilan.
| Baca Juga : Lisa BLACKPINK Diduga Lipsync Saat Tampil di Oscar 2025
Jika terbukti bersalah, pria berusia 30 tahun itu bisa dijatuhi hukuman paling sedikit 7 tahun penjara atau bahkan seumur hidup.
Diketahui, Taeil memulai debutnya sebagi idol K-Pop dengan menjadi anggota NCT U pada 2016. Kemudian bergabung dengan unit grup NCT 127 pada tahun yang sama. Dia menjadi salah satu anggota yang paling populer di Jepang dan China.
Sayangnya, kasus kekerasan seksual tersebut membuat kariernya runtuh dalam sekejap. Penggemar dibuat kecewa dan marah. SM Entertainment selaku agensi juga langsung memutus kontrak dan mengeluarkannya dari semua grup pada Oktober 2024. (*)