Dunia kehilangan tokoh penting, Uskup Roma dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus telah kembali ke pangkuan Tuhan pada Senin (21/4) pukul 7:35 pagi waktu setempat.
Kabar duka tersebut diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrel, camerlengo Vatikan. Dalam pernyataannya dia menyatakan, “dengan penuh kesedihan, saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus.”
Dalam surat kematian yang terungkap, dari hasil pemeriksaan dokter Vatikan dr. Andrea Arcangeli, Paus Fransiskus dinyatakan meninggal dunia di usia 88 tahun karena terserang stroke.
Dia juga sempat koma dan mengalami kolaps kardiovaskular (hipotensi berat akibat disfungsi jantung atau pembuluh darah).
| Baca Juga : Sempat Tampil di Hari Paskah, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
Gangguan pernapasan akut juga memperburuk kondisinya. Seperti yang diketahui, Paus sempat dirawat selama satu bulan karena mengidap pneunomia (radang paru-paru) ganda. Mulai 14 Februari hingga 23 Maret 2025.
Kala itu, dr. Sergio Alfieri yang merawat Paus selama di rumah sakit Agostino Gemelli, Roma, Italia, menyatakan bahwa kondisi pasiennya itu cukup buruk. Bahkan ada masa dikhawatirkan akan meninggal dunia.
Selain itu, ia juga mengidap bronkiektasis (saluran udara paru-paru rusak, sehingga sulit membersihkan lendir), hipertensi, dan diabetes tipe 2.
Dari laporan media Italia, Paus Fransiskus sempat bangun pada pagi hari kematiannya sekitar pukul 6 pagi setelah mendengar alarmnya berbunyi. Dia kemudian jatuh sakit pada pukul 7.
Dinyatakan berpulang dengan damai pada 35 menit setelahnya di kediamannya di Casa Santa Maria, Vatikan.
| Baca Juga : Dokter Sebut Paus Fransiskus Hampir Meninggal Karena Pneumonia
Sehari sebelum meninggal dunia, Paus masih muncul di depan publik, mengikuti misa dan memberikan berkat di perayaan Hari Paskah. Namun kondisinya memang terlihat tidak begitu sehat.

Jenazahnya rencananya akan diawetkan, dipakaikan jubah merah dan mitra putih pada kepala. Kemudian dipindahkan ke Basilika Santo Petrus, Vatikan, untuk disemayamkan paling cepat pada Rabu (23/4) mendatang.
Proses persemayaman dijadwalkan berlangsung selama 3 hari. Setelah itu Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore. Namun tanggal upacara pemakaman belum ditentukan.
Ribuan pelayat, umat Katolik, dan masyarakat Vatikan berkumpul di depan Basilika Santo Petrus untuk melakukan doa Rosario. Mengenang sosok pemimpin mereka yang berharga. (*)