Influencer sekaligus pebisnis Matilda Djerf merespons tuduhan perundungan dan diskriminasi yang terjadi di perusahaan fashion miliknya, Djerf Avenue.
Sebelumnya, diberitakan oleh People dan Independent (13/12), peraih penghargaan Forbes 30 Under 30 Honouree itu mendapat tuduhan dari sejumlah karyawannya.
Mereka mengatakan suasana kantor sangat toxic karena wanita tersebut sering membentak dan menyuruh karyawan untuk menggosok toilet pribadinya. Tidak hanya itu, dia juga kerap melontarkan komentar yang mengarah body shaming.
| Baca Juga: Setelah Cerai, Ellie Goulding Jual Rugi Rumah di London
Salah seorang pelapor mengatakan wanita 27 tahun itu pernah memberi komentar, “Kita harus mengambil foto kembali karena dia terlihat terlalu gemuk dengan baju itu.”
Yang lain sempat mengungkapkan, “Setiap hari selalu ada teror psikologis di kantor itu.”
Pelapor lain mengatakan, penyebab bentakan dan teriakan Matilda bisa bermacam-macam, seperti masalah kopinya yang belum disiapkan.
“Dia bisa berteriak pada seseorang jika kopi belum siap, seseorang duduk di tempat yang salah, atau jika makanannya belum dihangatkan. Kalau ada suatu tempat yang belum dibersihkan, dia benar-benar murka,” ungkapnya.
Matilda juga disebut sering mengeksploitasi karyawannya dengan menjadikan mereka konten di media sosial. Dia juga dituduh pilih kasih terhadap karyawan tertentu.
Menurut pelapor, hanya karyawan terpilih yang boleh menggunakan toilet yang sama dengan Matilda Djerf. Jika seseorang melanggarnya, mereka dipaksa untuk membersihkannya.
| Baca Juga: Will Smith Buka Suara, Bantah Terlibat Kasus Sean Diddy Combs
Atas segala tuduhan tersebut, Matilda Djerf mengeluarkan klarifikasi. Dia mengatakan dirinya sangat mementingkan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua orang.
Dia juga meminta maaf jika ada karyawannya yang merasa diperlakukan tidak adil selama bekerja di Djerf Avenue.
“Jika ada karyawan yang merasa tidak adil dengan bagaimana aku memperlakukan mereka, aku sangat meminta maaf karenanya. Aku benar-benar tidak bermaksud untuk membuat mereka merasa seperti itu dan aku sangat menyesal atas apa yang telah mereka rasakan,” ungkapnya.
Namun di sisi lain, Matilda merasa dia tidak pernah melakukan tuduhan yang telah disebutkan itu.
“Meski demikian, aku sama sekali tidak merasa pernah melakukan segala klaim tuduhan tersebut dan tidak berencana untuk berkomentar. Yang jelas, aku akan menjadikan tuduhan tersebut sebagai pembelajaran ke depannya,” lanjutnya. (*)