Sebuah jet tempur milik Angkatan Udara Korea Selatan (Korsel) menjatuhkan delapan buah bom serbaguna ke wilayah sipil, Kamis (6//3/2025). Hal itu membuat belasan warga terluka.
Dinas Pemadam Kebakaran Gyeonggi-do Bukbu, melaporkan ada 15 orang mengalami luka-luka. Dua antaranya terluka parah.
Dikutip dari Reuters, bom tersebut jatuh saat jet tempur tipe KF-16 milik Korsel melakukan latihan menembak target di wilayah Pocheon, sekitar 25 kilometer (16 mil) selatan perbatasan yang dijaga ketat dengan Korea Utara (Korut).
| Baca Juga : Produser Anime ‘Your Name’ Dipenjara Atas Kasus Prostitusi Anak
Namun, secara tidak sengaja kedelapan bom tersebut jatuh di luar radius latihan. Selain melukai warga, bom yang masing-masing berbobot 500 pon itu juga merusak rumah dan gereja.
Diketahui, latihan tersebut merupakan gabungan dengan AS. Latihan ini menjadi pendahuluan sebelum latihan dengan skala yang lebih besar, Freedom Shield, yang akan dimulai akhir bulan ini.
“Kami mohon maaf atas kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan yang tidak disengaja, dan kami berharap yang terluka cepat pulih,” kata Angkatan Udara Korsel dalam sebuah pernyataan.
| Baca Juga : Intip Goodie Bag Oscar 2025 Bernilai Rp3,6 M, Ada Ganja
Berdasarkan foto yang beredar, menunjukkan sebuah rumah berlubang akibat benturan. Puing-puing bangunan juga berserakan di gereja.
Rekaman kamera keamanan yang ditayangkan di TV lokal juga memotret detik-detik sebelum kejadian. Tampak, sebuah truk pikap melaju di jalan yang dipenuhi pepohonan sebelum daerah itu dilalap oleh ledakan besar.
Angkatan Udara Korsel juga menegaskan telah membentuk komite tanggap kecelakaan untuk menyelidiki insiden itu serta mengatakan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan, termasuk kompensasi atas kerusakan.
| Baca Juga : Banjir Melanda Jabodetabek, Sederet Rumah Selebriti Tergenang
Pihak berwenang akan menangguhkan latihan tembakan langsung sampai diketahui jelas penyebab kecelakaan itu.
Namun demikian, seorang pejabat militer yang menolak disebutkan namanya menyebut jika kecelakaan itu disebabkan oleh kesalahan seorang pilot memasukkan koordinat.
Pejabat itu mengatakan bahwa kedua jet masing-masing menjatuhkan empat bom, yang semuanya meledak. (*)