Kisah di Balik Viralnya Biarawati asal Brazil Jago Beatbox dan Dance

15 hours ago 6

Dua biarawati asal Brazil, Suster Marizele Rego (46) dan Suster Marisa Neves (41), mendadak jadi pusat perhatian dunia setelah aksi beatbox dan tarian mereka viral di media sosial.

Momen tersebut terekam dalam sebuah acara televisi Katolik di mana Suster Marizele menampilkan beatbox dengan lagu berjudul ‘Vocação’ dan Suster Marisa menari. Video itu hanya berdurasi 30 detik, tapi berhasil mencuri perhatian jutaan penonton.

Kini, mereka bukan hanya tampil di acara televisi Katolik, tapi muncul di berbagai acara TV internasional, termasuk ‘The View’ yang menyebut mereka sebagai “Sister Act” di dunia nyata.

Di balik aksi panggung yang penuh semangat, tersimpan misi yang jauh lebih mendalam. Kedua biarawati itu merupakan bagian dari Kongregasi Copiosa Redenção, sebuah komunitas religius di Brasil selatan yang berfokus pada rehabilitasi pecandu narkoba dan remaja bermasalah melalui pendekatan seni, musik, dan kasih.

| Baca Juga: Kisah-kisah Tersisa dari Tragedi Kecelakaan Pesawat Air India

Dikutip dari New York Times, Suster Marizele, yang sudah dikenal di komunitas lokal karena suara merdunya, dan Suster Marisa, yang akrab dengan hip-hop dan breakdance, percaya bahwa popularitas ini adalah jalan Tuhan untuk menjangkau kaum muda.

“Kenapa sesuatu yang begitu sederhana bisa berdampak begitu besar? Ini bukan hanya soal viral. Ini tentang bagaimana Tuhan berbicara melalui kami untuk menyentuh hati generasi muda,” ujar Suster Marizele.

Pihak kongregasi pun cepat tanggap setelah mengetahui kedua biarawati itu viral. Kepala komunikasi mereka, Suster Daniely Duarte, segera menghubungi seorang DJ lokal untuk memproduksi versi techno-pop lagu tersebut.

Tak butuh waktu lama, lagu ‘Vocação’ menembus tangga lagu musik Katolik di Spotify Brazil. Permintaan wawancara dan undangan tampil mengalir deras. Bahkan, dalam beberapa hari, lebih dari 50 perempuan menyatakan minat menjadi biarawati. Angka yang biasanya hanya dicapai dalam setahun.

| Baca Juga: Suster Margaretha Kolo, Biarawati Kuliah di Kampus Islam

Fenomena ini menjadi cermin transformasi dalam Gereja Katolik, khususnya di Brazil—negara dengan populasi Katolik terbesar di dunia—yang kini terus berusaha menjangkau umat muda di era digital.

Mulai dari imam muda berotot yang punya jutaan pengikut Instagram, DJ Katolik yang menggelar ‘Catholic Raves’, hingga acara penghargaan ala ‘Grammy Katolik’ yang akan digelar Vatikan bulan depan.

Sekadar informasi, Kongregasi Copiosa Redenção sendiri memiliki sejarah unik. Pendiri mereka adalah imam Redemptoris sekaligus pelukis. Dulu seorang biarawati, Suster Inez Carvalho, pernah merilis album rap pada 1990-an. Kini, Suster Marizele dan Marisa melanjutkan tradisi tersebut dengan pendekatan kontemporer.

Keduanya tumbuh di pedesaan Paraná, anak dari petani jagung dan kedelai. Masa kecil mereka penuh musik dan tarian. Suster Marisa sempat ikut kelas hip-hop dan breakdance sebelum bergabung di biara usia 23 tahun.

Sementara Suster Marizele, yang berasal dari keluarga musisi, merasa panggilan hidupnya datang setelah ibunya sembuh dari kanker secara ajaib.

“Awalnya kami hanya ingin mendekatkan diri dengan remaja-remaja di pusat rehabilitasi,” ujar Suster Marizele. “Ternyata beatbox dan tari bisa menjangkau kaum muda.” (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |