Jacob Cass, Pria AS Kolektor Ribuan Arsip Sejarah Indonesia

6 days ago 11
 Dok. Pri)Jacob Cass mengoleksi arsip sejarah Indonesia. (Foto: Dok. Pri)

Tidak semua orang menyukai sejarah, namun sebaliknya, ada yang sangat cinta. Bahkan saking cintanya, ia melakukan beragam cara untuk kesukaannya itu terpenuhi. Dia adalah Jacob Cass.

Uniknya, pria Amerika Serikat itu  menyukai sejarah Indonesia, terutama arsip-arsipnya. Koleksinya kini mencapai 2.318 buah. Terdiri atas 2.000 foto, 300 dokumen saham perusahaan dari periode Hindia Belanda (1850-1955) dan perangko, serta 18 buku serta pamflet.

”Saya memang menyukai sejarah Indonesia,” kata Jacob kepada Nyata, Senin (3/3) lalu.

Dikatakan pria yang tinggal di Maryland itu, setiap dokumentasinya memiliki cerita tersendiri. Hal itu sering ia bagikan di Instagram pribadinya, @koleksi_sejarah_indo.

 Instagram/koleksi_sejarah_indo)Jacob Cass menunjukkan salah satu arsip sejarah Indonesia. (Foto: Instagram/koleksi_sejarah_indo)

Warganet pun seolah dibawa ke masa-masa silam, saat awal berdirinya negeri ini. Seperti foto Sidang Keamanan PBB yang memberikan suara untuk gencatan senjata di Indonesia, Agustus 1947. Atau kunjungan Presiden Soekarno ke Cekoslovakia tahun 1961.

| Baca Juga: Perjuangan Profesor Richard Scolyer Melawan Kanker Otak

Pengunjung online akun ini didominasi orang Indonesia. Mulai dari pelajar, pecinta sejraah hingga para veteran. Mereka terkesan atas upaya Jacob dalam melestarikan sejarah Indonesia. Mengingat bukti sejarah tersebut sangat eksklusif dan sulit ditemukan di Indonesia.

Setelah Menikah

”Meski saya punya banyak followers tapi rasanya seperti tidak nyata. Mungkin karena saya selama ini tinggal di Amerika. Jadi di sini, saya hanya orang biasa tidak ada yang istimewa. Namun saya sangat menghargai orang Indonesia yang mengikuti saya di sosial media berkat mereka, saya jadi semangat untuk mengoleksi lagi dan lagi,” kata Jacob lagi.

 Dok. Pri)Jacob Cass bersama istri dan anak. (Foto: Dok. Pri)

Selain yang sudah dipaparkan di atas, Jacop juga memiliki buku otentik konferensi meja bundar di Bandung tahun 1949. Juga foto Presiden Soekarno dengan Josip Broz Tito, Presiden pertama Yugoslavia, foto asli tank-tank Divisi Siliwangi saat parade Militer Jawa Barata 1965. Hingga foto Jendral Douglass MacArthur di Irian Jaya saat perang dunia ke dua tahun 1944.

”Saya dapat benda-benda itu dari beberapa toko antik serta kantor berita di AS dan Eropa. Kadang dapat dari Associated Press, UPI (United Press International, red) dan yang lainnya. Selain itu saya juga beli dari wholesaler dan menghubungi penjual yang memiliki koleksi yang saya cari,” kata pria berusia 40 tahun itu.

Koleksi itu diperoleh Jacob secara bertahap. Karena untuk mendapatkannya tidak mudah. Dan perburuan arsip-arsip itu dilakukan tahun 2016, ketika ia menikah dan untuk kali pertama pergi ke Indonesia.

| Baca Juga: Kisah Tiffany Wedekind Alami Penuaan 10 Kali Lebih Cepat

Dari Bandara

”Saya menikah tahun 2016  dan untuk kali pertama ke Indonesia. Terkesan dengan Bali dan masyarakat Indonesia yang ramah. Setelah beberapa kali ke Indonesia, pasti kan turun mendaratnya di Bandara Soekarno-Hatta, di situ saya cari di internet siapa itu Soekarno dan Hatta,” lanjutnya.

 Dok. Pri)Beberapa koleksi arsip sejarah Indonesia milik Jacob Cass. (Foto: Dok. Pri)

Jacob pun lantas mengoleksi foto Soekarno. ”Saya beli lima sekaligus, termasuk foto Soekarno di pesta setelah kemerdekaan dan saat di kapal SSO Hope. Itu fotonya keren sekali. Saya beli kira-kira 80 dolar. I show it to my wife and my sister-in-law dan mereka bilang, kami belum pernah lihat foto itu dan I show it to more people dan mereka bilang, wah itu langka sekali,” kenang Jacob.

Meski baru serius mengoleksi sekitar tahun 2016, namun kecintaan Jacob pada Indonesia sudah dimulai sejak 2001. Berawal dari pertemuannya dengan sang istri, Anessa, yang berasal dari Sumatera.

”Waktu itu saya tidak tahu apa-apa tentang Indonesia. Saya anak Amerika biasa dan tidak peduli dengan hal-hal seperti itu. Namun ketika saya bertemu istri saat menjalani program pertukaran pelajar di Seattle, dia sangat menarik perhatian saya. Akhirnya saya belajar tentang Indonesia. Seperti belajar bahasa sampai mendengarkan musik Indonesia selama bertahun-tahun,” aku Jacob sembari tersenyum.

Kisah selengkapnya baca di Tabloid Nyata Cetak edisi 2798, Minggu ke II, Maret 2025

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |