Film horor ‘Pabrik Gula’ garapan Awi Suryadi sukses mencuri perhatian saat musim Lebaran 2025. Tayang sejak 31 Maret, film produksi MD Pictures ini telah ditonton oleh 4 juta orang hingga 15 April 2025.
“Empat juta orang sudah menyaksikan Endah main wayang di layar lebar. Di balik tatapan Endah ada pertunjukan besar yang mengarah ke inti cerita,” ungkap produser Manoj Punjabi lewat akun media sosialnya, Selasa (15/4).
Selain menghadirkan teror khas film horor, Pabrik Gula juga menyisipkan unsur komedi. Awi Suryadi menggandeng sejumlah komika untuk menambah warna cerita. Salah satunya adalah Benidictus Siregar, yang memerankan tokoh Franky, seorang buruh musiman yang ternyata bernama asli Mulyono.
“Franky ini paling senior di antara warga kampung yang kerja di pabrik. Dia sudah dua kali kerja di sana dan mengajak teman-temannya ikut juga,” ujar Beni saat ditemui di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta.
| Baca Juga: Jadi Selingkuhan Lagi, Davina Karamoy Kali Ini Sampai Ikut Bunuh Istri Sah
Untuk mendalami peran, Beni terjun langsung ke kehidupan para buruh musiman. Ia mengamati gaya bicara, cara berjalan, dan keseharian mereka.
“Kita sempat ke perkampungan warga sehari sebelum syuting, jadi bisa lihat langsung kehidupan mereka,” katanya.
Namun tantangan terbesarnya bukan hanya dari pendalaman karakter, melainkan bagaimana menyisipkan komedi di tengah ketegangan horor.
“Sebagai komika, kami terbiasa improvisasi. Tapi di film ini, harus ekstra hati-hati agar komedinya tidak mengganggu momen horor,” jelas Beni, yang dikenal sejak ajang Stand Up Comedy Academy 2015.
| Baca Juga: Peran Tergelap Arya Saloka, Dibayangi Teror Lewat ‘Dendam Malam Kelam’
Beni mengaku kerap kesulitan menahan tawa saat beradu akting dengan sesama komika seperti Arif Brata, Sadana Agung, dan Yono Bakrie.
“Belum sampai punchline, aku sudah ketawa duluan. Jadi aku terpaksa tutup mulut biar nggak mengganggu take,” ujarnya sambil tertawa.
Salah satu adegan favoritnya adalah ketika ia dan Arif “berdebat” di hadapan hantu yang mengompol. “Harus kelihatan seram, tapi tetap lucu. Kami sempat beda pendapat soal cara menyampaikan adegannya,” ungkap Beni, pemeran Surya dalam film ‘Sleep Call’.
Rasakan Langsung Jadi Buruh Gula
Proses syuting Pabrik Gula juga memberi pengalaman tak terlupakan. Beni mengenang adegan saat ia harus naik truk pengangkut buruh di tengah hujan deras.
“Kita tetap syuting meski hujan-hujanan. Nggak ada tempat berteduh, tapi semua tetap semangat dan totalitas,” katanya.
| Baca Juga: 7 Tahun Tertunda, Film ‘Insya Allah Berkah’ Segera Tayang 2025
Yang lebih mengesankan, ia benar-benar merasakan beratnya menjadi buruh pabrik gula. “Kami harus mengangkat rantai berat untuk menaikkan tebu ke truk. Itu beneran berat banget, bukan adegan pura-pura,” tegas Beni.
Tak hanya itu, ada juga kejadian mistis yang dialami tim saat syuting. Salah satunya, kereta pengangkut tebu yang tiba-tiba tak bisa dipindahkan meski sudah diberi sajen dan alat berat.
“Kita sampai tunda syuting 3-4 hari. Aku awalnya nggak percaya hal mistis, tapi di lokasi ini aku dipaksa percaya,” ujarnya.
Menurut Beni, kekuatan utama Pabrik Gula terletak pada paduan genre-nya. “Yang bikin penasaran justru komedinya. Aku ingin lihat penonton bisa ketawa lepas, lalu langsung kaget lagi. Terus begitu sampai ending yang tetap menyentuh,” ungkapnya.
Ia pun menegaskan bahwa Pabrik Gula adalah tontonan lengkap. “Ada komedinya, ada horor, ada dramanya, ada persahabatan juga. Ini film paket komplit,” tutupnya. (*)