Bayu Skak mengumumkan dua judul proyek layar lebar terbaru yang akan digarap rumah produksi film miliknya, Skak Studios. Bekerja sama dengan SinemArt.
Pada Juli lalu, aktor, sutradara, sekaligus komedian asal Malang itu merilis ‘Sekawan Limo’ yang sukses di pasaran. Menjadi salah satu film Indonesia terlaris tahun ini yang ditonton lebih dari 2,5 juta kali di bioskop.
Menyusul kesuksesan karyanya itu, Bayu akan kembali menyuguhkan film komedi terbaru yang mengandung unsur kedaerahan.
Di acara pasar film JAFF Market di Yogyakarta pada 3 Desember, dia mengumumkan dua proyek yang siap diproduksi mulai tahun depan, berjudul ‘Foufo’ dan ‘Expedisi’.
| Baca Juga : Konflik Batin Iqbaal Ramadhan di Film ‘Perayaan Mati Rasa’
Sayangnya, pengumuman itu justru menuai kritikan dari netizen. Pasalnya, poster film yang ditampilkan dibuat oleh teknologi kecerdasan buatan alias AI.
Banyak yang memberikan komentar pedas sebab Bayu Skak, yang juga merupakan seniman, justru memilih menggunakan AI. Alih-alih mempekerjakan orang yang berpengalaman di bidang desain.
Menanggapi kritikan yang dilayangkan, pria berusia 31 tahun itu langsung memberikan klarifikasi lewat akun X (dulunya Twitter) pada Kamis (12/12). Dia menyatakan bahwa itu bukan poster resmi, melainkan hanya bentuk deklarasi judul filmnya.
| Baca Juga : Fakta Film ‘Kraven The Hunter’, Musuh Spider-Man Paling Beringas
“Itu bukan poster. Poster itu dirilis ketika sudah ada photoshoot. Sudah merekrut orang poster. Ini satu pun pemain belum ada yang deal, bahkan belum kepikiran siapa. Apa pun belum ada yang deal. Kru belum ada. Cuma project judul yang deal,” tulisnya
Bayu menjelaskan bahwa keputusannya untuk menggunakan AI karena dia harus mengamankan judulnya. Terlebih, karena sudah ada produser yang mau mengambil idenya.
kok iso aku mbok taek taekno iku lho kenopo se? sek ta,alon rek. iki sepurane tak copy paste teko penjelasanku nang wong liyane.. tapi yo mbok patut kene ndelok videone sek nganti full dong sak durunge kondo taek ngono. iki monggo : 👉🏻 lihat videonya sampai selesai dong. dengerin… https://t.co/1vXB24SPF6
— BAYU SKAK (@Moektito) December 12, 2024
“Aku harus berpikir cepat. Mumpung ada yang mau close deal bikin film menggunakan bahasa Madura. Produser mana yang mau deal dengan ide kayak gini coba? Ini ada yg mau, jadi harus langsung diamankan,” lanjutnya.
| Baca Juga : 1 Tahun Berlalu, Apa Kabar ‘Nonstop’ yang Dibintangi Iko Uwais dan Don Lee?
Meskipun begitu, Bayu Skak pada akhirnya mengaku kejadian ini menjadi pelajaran untuknya dan tim.
“Aku minta maaf. Ideku di awal adalah supaya segera dapat dana yang nanti segera dipakai buat merekrut orang-orang buat mengerjakan proyeknya. Tapi tadi banyak yang ngasih masukan kalau sebatas logo saja sudah oke,” jelasnya.
‘Foufo’ adalah film bergenre komedi fiksi ilmiah. Menceritakan tentang seorang pengepul rongsokan di Madura yang ingin memberangkatkan ibunya haji. Pada suatu hari, ufo mendarat di dekat rumahnya.
Sementara ‘Expedisi’ adalah film komedi horor tentang sekelompok mahasiswa yang mengelola event organizer (EO). Namun, usaha mereka hampir bangkrut dan mencoba untuk banting setir dengan mendokumentasikan hal-hal tentang perdukunan. (*)