Tersesat 10 Hari, Pendaki Ini Bertahan Hidup dengan Pasta Gigi dan Lelehan Salju

2 weeks ago 25
 Dok. QQ)Sun Liang, pendaki tersesat bertahan dengan pasta gigi (Foto: Dok. QQ)

Pendaki China berusia 18 tahun, Sun Liang tersesat di pegunungan bersalju. Dia beruntung karena masih bisa ditemukan tim penyelamat meski telah hilang selama 10 hari.

Dilansir South China Morning Post, Kamis (27/2/2025), kejadian tersebut bermula pada 8 Februari 2025 lalu. Saat itu Sun ingin berpetualang ke pegunungan Qinling di Provinsi Shaanxi, barat laut China.

Pegunungan tersebut memiliki ketinggian hingga 2.500 meter dan memiliki ragam flora dan fauna yang indah. Tak heran ada banyak orang yang ingin mendaki di sana, termasuk Sun Liang.

Sayangnya baru dua hari mendaki, alat komunikasi Sun kehabisan daya. Dia pun hilang kontak dengan keluarganya.

Tidak ingin diam saja, dia memutuskan untuk berjalan di tengah pegunungan. Sun sempat terjatuh beberapa kali hingga mengalami patah tulang di tangan kanannya.

| Baca Juga: Letkol Rosita, Wanita Indonesia Jadi Tentara Berpangkat di AS

Nasib malangnya saat tersesat di pegunungan bersalju semakin bertambah saat dia tidak menemukan tempat berlindung. Sun Liang hanya bisa menggunakan bebatuan besar sebagai tempat tidurnya.

Persediaan makanannya pun habis dan dia tidak menemukan banyak hal untuk dimakan. Untuk bertahan hidup, Sun mengaku hanya minum air dari sungai atau lelehan salju serta makan pasta gigi yang dibawanya.

Untungnya setelah 10 hari tersesat, pendaki berusia 18 tahun itu berhasil ditemukan tim penyelamat pada 17 Februari 2025.

Sun Liang pun menjadi pendaki pertama yang berhasil ditemukan di pegunungan tersebut selama dua dekade terakhir. Sebelumnya, ada lebih dari 50 pendaki yang hilang di sana dan belum ditemukan hingga sekarang.

| Baca Juga: Akibat Kanker Serabut Syaraf, Liver Bayi 3 Bulan Rusak Parah

“Aku merasa ketakutan setelah insiden tersebut. Tempat itu sama sekali tidak cocok untuk para pendaki. Anginnya sangat kuat sampai aku tidak bisa mempertahankan pijakanku. Saljunya sangat lebat sampai aku tidak bisa membuka mataku,” ungkap Sun Liang saat membagi pengalamannya.

“Singkatnya, melewati pegunungan itu sangat sulit. Di sana juga tidak ada pemandangan indah. Cuaca suka berubah-ubah,” lanjutnya.

Pencarian Sun Liang membuat keluarganya harus mengeluarkan uang hingga sekitar Rp180 juga untuk mengerahkan tim pencari lokal. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |