
Nama Pratiwi Noviyanthi mendadak menjadi sorotan setelah muncul dugaan penggelapan dana yayasan yang menghebohkan publik. Dugaan ini mencuat setelah audit keuangan menunjukkan adanya selisih dana yang cukup signifikan.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 27 Februari 2025, Bendahara Umum Yayasan, RA Pustieka, bersama kuasa hukumnya, Koko Joseph Irianto, S.H., M.H., mengungkapkan bahwa terdapat penyalahgunaan dana donasi senilai Rp94 juta.
Dana tersebut awalnya dikumpulkan untuk membantu Agus Salim, namun berdasarkan hasil audit, Agus Salim hanya menerima Rp27.546.500 dari jumlah tersebut.
| Baca Juga: Karyawan Maskapai Hong Kong Diduga Jual Data Penerbangan Idol K-pop
Menurut Joseph, dari data transaksi keuangan yang ditelusuri antara 12 September hingga 7 Oktober 2024, terlihat adanya ketidaksesuaian yang mencurigakan.
“Dari laporan keuangan yang kami periksa, ada selisih dana yang besar. Ini menimbulkan kecurigaan kuat terkait pengelolaan dana yayasan,” ujarnya.
Lebih jauh, fakta lain yang mengejutkan juga terungkap. Pada 21 Desember 2024, terjadi transfer dana sebesar Rp93 juta dengan keterangan “Pembelian Mobil Operasional Yayasan”.
Namun, dana tersebut dikirim ke rekening pribadi RA Pustieka dan kemudian diteruskan ke rekening seseorang berinisial NES. Hingga saat ini, mobil yang dimaksud tidak pernah tercatat atas nama yayasan.
| Baca Juga: Rizky Billar Sebar Wajah Netizen yang Beri Komentar Kasar
RA Pustieka mengaku bahwa seluruh transaksi tersebut dilakukan atas instruksi Pratiwi Noviyanthi. “Saya hanya menjalankan perintah dari mantan ketua yayasan,” katanya dalam konferensi pers tersebut.
Langkah Hukum
Menanggapi temuan ini, Koko Joseph Irianto menegaskan bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum guna mengungkap seluruh fakta yang ada. “Kami akan membawa kasus ini ke pihak kepolisian agar semuanya dapat terang benderang,” tegasnya.
Kasus ini kini menjadi perhatian publik, dengan banyak pihak yang menantikan perkembangan lebih lanjut serta langkah hukum yang akan ditempuh. Dugaan penggelapan dana ini menimbulkan banyak pertanyaan dan masyarakat berharap kebenaran segera terungkap. (*)