Lima Warga di Pamekasan Tewas dalam Sumur : Bambu Pertama dan Terakhir

2 months ago 42
TKP sumur tempat lima korban masuk dan keracunan hingga tewas di Pamekasan. (Foto Azharul Hakim)TKP sumur tempat lima korban masuk dan keracunan hingga tewas di Pamekasan. (Foto Azharul Hakim)

Lagi-lagi terjadi. Warga tewas setelah mengirup gas beracun di sumur. Pada Februari lalu, tiga warga Madiun, yaitu Agung Prasetyo, Suryono dan Suryadi, tewas ketika memperbaiki mesin diesel di sumur sawah.

Kini di Pamekasan, Jawa Timur, hal serupa terjadi. Lima warga Dusun Koberung Desa Jarin Kecamatan Pademawu, Pamekasan tewas setelah mencoba mengambil bambu yang direndam di sumur, Kamis (28/11) lalu.

Mereka adalah Mohammad Hosen (50), Mohammad Sai (45), Zainollah (29), Mohammad Azi (45) dan Samsuri (60).

Berawal ketika Hosen dan Samsuri yang hendak menguras sumur dan mengangkat potongan bambu yang direndam sebagai antirayap.

Hosen masuk terlebih dulu, namun kemudian tidak sadarkan diri.

|Baca Juga: Bayi Disiram Air Panas, Pengasuh Daycare di Depok Ditahan

Samsuri berteriak minta tolong sebelum akhirnya turun membantu Hosen. Namun ia bernasib sama.

Teriakan itu didengar Mohammad Azi yang kemudian berusaha menolong. Tapi lagi-lagi ia tidak sadarkan diri.

Namun sebelum itu, keponakan Hosen itu sempat berteriak minta tolong, yang kemudian didengar Zainollah dan Sai.

Namun nasib dua pria itu juga tidak jauh beda. Kelimanya pun tewas. Keluarga harus mengikhlaskan mereka semua.

”Tidak disangka, saya harus menyaksikan mertua saya meninggal di sumur. Sebenarnya saya juga ikut membantu mengangkat bambu itu. Tapi saya di atas menerima bambu-bambu itu. Nggak disangka itu jadi waktu terakhir mertua saya,” kata Fathorrasyid, kepada Nyata, Jumat (28/11) lalu.

|Baca Juga: Diminta Tanggung Jawab Karena Menghamili, Mahasiswa di Bangkalan Bakar Kekasih

Jemur Tembakau

Merendam bambu di sumur itu sebenarnya untuk kali pertama bagi Hosen.

Ia merendam sebagai antirayap untuk kemudian bambu itu hendak dibuat anyaman. Yang nantinya digunakan sebagai alas menjemur tembakau.

Sebenarnya warga di desa itu sudah terbiasa merendam bambu. Namun biasanya dilakukan di sungai.

Berhubung sungai kering, Hosen berinisiatif merendam di sumur miliknya yang terletak kira-kira dua meter di depan rumahnya.

Sumur itu memang sudah lama tidak digunakan. Sebab airnya asin. Hosen pun berniat menutup permanen sumur sedalam tiga meter itu.

Sayang sebelum benar-benar ditutup, Hosen justru tewas di sana.

Kenangan terakhir Hosen pun diceritakan Fathorrasyid. Menantu Hosen itu teringat tiba-tiba mertuanya tiba-tiba humoris.

”Kalau dibilang ada firasat atau tidak, sebenarnya tidak ada firasat apa-apa. Cuma sebelum kejadian, mertua saya itu sarapan yang tidak biasanya,” kata Fathorassyid di rumah duka Dusun Koberung Desa Jarin Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

“Kali ini pagi, padahal biasanya agak siang. Terus orangnya juga tiba-tiba humoris, padahal biasanya pendiam. Jadi waktu itu, pas ngangkat bambu, terus ada tetangga lewat, malah dibecandain,” tambahnya.

|Baca Juga: Polisi di Cileungsi Bunuh Ibu Kandung Pakai Tabung Gas 3 Kg

Ganti Nyawa

Pria berusia 32 tahun tersebut bercerita, pagi itu, Kamis (28/11) sekitar pukul 07.00 WIB, ia dan mertuanya berniat mengeluarkan bambu.

Saat itu Hosen sudah turun ke sumur sedalam tiga meter yang sebelumnya sudah dikuras. Sementara Fathorrasyid berada di atas menarik bambu dengan tali ke permukaan.

Jumlah bambu yang diangkat memang banyak. Belasan bendel. Sehingga butuh berulang kali pengangkatan dan sejauh ini hanya dilakukan Hosen serta Fathorrasyid.

”Saat itu mertua istirahat tiga kali. Pertama bisa ngangkat banyak. Kemudian istirahat ke permukaan, sambil ngerokok bilang nggak bisa lama-lama di bawah karena sesak napas,” jelasnya.

“Terakhir bisa mengangkat satu ikat. Namun saat kembali naik, belum sampai ke atas jatuh, padahal saya udah hampir meraih tangan mertua saya,” lanjut Fathorrasyid

Melihat hal itu, Fathorrasyid berteriak minta tolong. Saat itulah datang Moh. Sai, menantu keponakan Hosen dan Moh. Azi, keponakan Hosen.

Saat Sai turun, Fathorrasyid spontan berniat menyusul ke dalam sumur, namun dihalangi Moh. Azi yang menggantikannya turun, saat itu.

”Saya sudah mau turun, tapi tiba-tiba ditarik korban bernama Moh. Azi,” ucapnya.

Katanya, “’Sudah kamu jangan turun, biar saya saja.’ Ibaratnya nyawa saya waktu itu digantikan,” kata menantu pertama Hosen itu. (*)

Kisah Lengkapnya di Tabloid Nyata Cetak, Edisi 2784, Minggu I Desember 2024.

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |