Letkol Rosita, Wanita Indonesia Jadi Tentara Berpangkat di AS

2 weeks ago 22
 Dok. Pri)Letkol Rosita, Wanita Indonesia Jadi Tentara Berpangkat di AS. (Foto: Dok. Pri)

Nama Letkol Rosita akhir-akhir ini viral di media sosial. Seorang wanita Indonesia yang memiliki karir cemerlang bidang militer di Amerika Serikat (AS). Ia berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) di US Reserve Army alias Pasukan Cadangan Angkatan Darat AS.

Rosita bertugas di Pusat Komando Logistik Angkatan Darat yang bermarkas di Fort Sam Houston, San Antonio, Texas. Sebagai kepala seksi bidang logistik, wanita bernama lengkap Rosita Aruan Orchid Baptiste itu membawahi 13 anak buah yang bertanggung jawab atas penyediaan dan pengalokasikan sumber daya manusia (SDM) dan kebutuhan lainnya untuk mendukung misi militer. Termasuk di dalamnya perlengkapan yang dibutuhkan misi tersebut, baik di dalam maupun luar negeri.

”Tugas saya untuk mengkoordinir dan support perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan untuk mendukung semua misi. Jadi misal ada tugas latihan ke mana, baik di dalam maupun luar negara, kita yang ngurusin. Misal butuh orang 10, kebutuhan makanan, tempat  tinggal, kendaraan dan sebagainya,” kata Rosita lewat sambungan telepon bersama Nyata, Senin (17/2) lalu.

 Dok. Pri)Lektol Rosita saat membawahi 13 anak buah di Pusat Komando Logistik Angkatan Darat. (Foto: Dok. Pri)

| Baca Juga: 84 Tahun Menikah, Pasangan Brasil ini Punya Lebih dari 100 Cucu

Takut Tuhan

Pekerjaan itu tentu butuh kekuatan fisik dan kesiapan matang di situasi darurat. ”Ketika kita sudah jadi tentara Amerika, nggak ada yang perlu saya takutkan. Yang paling saya takutkan itu, takut akan Tuhan. Buat saya nggak ada istilah takut mati,” kata Rosita yang kini tinggal di San Antonio, Texas itu.

Mendapat amanat luar biasa itu, ditambah ia bukan warga asli Amerika adalah sesuatu yang membanggakan. Namun Rosita sendiri justru merasa biasa saja. ”Yang paling bangga justru suami saya. Karena dia bilang, tidak banyak pendatang di negara ini (AS, red) yang bisa meraih sampai ke pangkat itu,” tutur Rosita yang menikah dengan pria AS itu.

Perjalanan yang ditempuh Rosita untuk meraih posisi seperti sekarang ini juga tidak mudah. Panjang dan berliku. Ia mulai berkarir sebagai tentara AS tahun 2002. Namun sebenarnya, wanita kelahiran Desa Aruan, Laguboti, Toba, Sumatera Utara itu tidak pernah bercita-cita jadi tentara. Ditambah lagi keluarganya tidak berlatar belakang militer.

Lulus dari Fakultas Hukum Jurusan Perdata Dagang Universitas Sumatera Utara (USU), Rosita bekerja di beberapa perusahaan di Jakarta. Pada tahun 1997, Rosita banting setir menjadi wartawan di Warta Ekonomi. Hingga pada 2000, Rosita menikah dengan seorang pria berkebangsaan AS dan pindah ke AS dan meninggalkan pekerjaannya sebagai wartawan.

| Baca Juga: Cerita Gerry Utama Temukan Fosil Kayu Berusia 130 Juta Tahun di Antartika

Gagal jadi Wartawan

Di negeri Paman Sam itu, Rosita pernah bekerja sebagai kasir di restoran cepat saji selama tiga bulan.

”Mungkin seandainya dulu diterima jadi wartawan mungkin akan jadi wartawan. Karena pekerjaan jadi wartawan itu adalah pekerjaan yang paling berkesan dan menyenangkan. Sedangkan ketika saya coba melamar kerja jadi wartawan, mereka cari yang sudah pernah jadi wartawan di Amerika sedangkan saya belum ada pengalaman. Sampai akhirnya saya kerja jadi kasir. Kalau nggak ada pelanggan, saya harus bersih-bersih meja, toilet. Di situ saya nangis,” kenangnya.

Pengalaman pahit itu kemudian ia ceritakan pada sang suami. ”Suami bilang ’Kenapa kamu nggak gabung ke army aja? Mereka nggak bakal tanya ada pengalaman kerja atau belum. Kebetulan suami dulu juga di Angkatan Darat AS,” ujarnya.

 Dok. Pri)Letkol Rosita. (Foto: Dok. Pri)

Dengan berbekal tinggi badan 149 sentimeter, Rosita mencoba tes masuk militer AS. Namun jalan yang ditempuh tentu tidak mudah. Pada ujian pertama Rosita gagal karena mendapat nilai 29 dari 31 syarat lulus. Kegagalan itu tidak membuatnya menyerah. Masa tunggu remedial selama 30 hari pun dimanfaatkannya untuk belajar.

”Kalau untuk tinggi badan dibawah 148 sentimeter harus ada surat khusus. Ujian berikutnya saya lulus. Setelah itu ada ujian fisik, diperiksa badan dan ternyata saya memenuhi syarat bergabung dengan angkatan,” ucapnya.

Kisah selengkapnya baca di Tabloid Nyata Cetak edisi 2796, minggu ke IV, Februari 2025.

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |