Blake Lively menyewa mantan eksekutif CIA, Nick Shapiro untuk membantunya menangani pertikaian hukum melawan Justin Baldoni.
Menurut laporan Variaty pada Jumat (28/2), Blake meminta bantuan Nick Shapiro untuk menangani komunikasi hukum terkait gugatan pelecahan seksual yang diajukannya terhadap Baldoni.
Nick Shapiro merupakan mantan Wakil Kepala Staf CIA dan penasihat senior untuk mantan direktur John Brennan.
“Tim litigasi Mrs. Lively menunjuk Mr. Shapiro untuk memberikan nasihat tentang strategi komunikasi hukum terkait gugatan pelecehan seksual dan pembalasan yang sedang berlangsung di pengadilan Distrik Selatan New York,” kata salah satu anggota tim hukum Blake, Willkie Farr and Gallagher.
| Baca juga: Dapat Pesan Ancaman, Blake Lively Minta Perlindungan ke Hakim
Nick Shapiro kini diketahui memiliki agensi konsultan 10th Avenue Consulting yang didirikan sejak tahun 2015.
Pria yang berpengalaman dalam bidang keamanan nasional dan komunikasi strategis di White House itu akan membela Blake menghadapi pertarungan hukum.
Dilansir dari Express UK, Nick Shapiro merupakan salah satu dari 51 pejabat intelijen AS yang menandatangani surat terbuka pada 2020 tentang laptop Hunter Biden yang disebut memiliki ciri khas operasi informasi Rusia.
Keputusan Blake memperkerjakan Nick Shapiro diperoleh setelah Hakim menolak permintaannya untuk mengakses riwayat telepon dan teks Baldoni mulai tahun 2022.
Dalam permintaan itu, aktris ‘It Ends With Us’ berpendapat bahwa riwayat tersebut dirinya dapat mengungkap pihak-pihak yang bekerjasama dengan Baldoni untuk menjalankan kampanye pencemaran nama baik Blake Lively.
| Baca juga: Justin Baldoni Beberkan Bukti Baru, Bantah Tuduhan Blake Lively
Namun, Hakim Pengadilan Distrik AS. Lewis J. Liman memutuskan pada hari Jumat (28/2) bahwa permintaan tersebut terlalu mengganggu dan tidak proporsional.
Hakim tersebut mempertanyakan tujuan Blake memerlukan riwayat telepon dan teks tersebut dari tahun 2022. Sementara Blake mengeklaim kampanye kotor yang dilakukan Baldoni dimulai pada 2024.
Hakim Lewis J. Liman mengizinkan Blake untuk merevisi panggilan pengadilan tetapi tidak sepenuhnya memblokirnya.
Sebelum itu, Blake juga telah mengajukan Protective Order (PO) yang lebih kuat daripada perlindungan yang sudah disetujui. Pengajuan itu dilakukan Blake setelah menerima pesan yang berisi kekerasan dan ancaman selama menghadapi kasus tersebut. (*)