J elang sidang kasus perdagangan seksual, Sean Diddy Combs atau P Diddy justru ditinggal pengacaranya. Sebab, salah satu dari enam pengacara rapper Amerika itu, Anthony Ricco, telah mengundurkan diri.
Tak diketahui pasti alasan di balik keputusan itu. Tapi dikutip dari People, pengacara P Diddy itu mengatakan, “dalam kondisi apa pun, saya tidak dapat bertindak sebagai penasihat hukum Sean Diddy Combs secara efektif lagi.”
Meski mundur, ia tak ingin membocorkan informasi terkait P Diddy yang dilindungi dalam kode etik antara pengacara dan klien.
| Baca Juga : Mike Jeffries Terlibat Perdagangan Seks, Kasusnya Mirip Diddy
“Jika dikabulkan, mosi penarikan penasihat hukum ini tidak akan mengakibatkan penundaan jadwal pemilihan juri dan persidangan, juga jadwal saat ini mengenai briefing untuk praperadilan,” lanjut Anthony.
Ia menutup pernyataannya dengan mengatakan, “Karena itu, tidak akan ada penundaan dalam representasi, dan Sean Combs akan terus diwakili oleh lima pengacara lain yang telah tercatat.”
Pengunduran diri ini membuat publik penasaran. Pasalnya, selama ini Anthony Ricco sering duduk di samping Diddy semasa proses hukum berjalan. Bahkan, keduanya dikabarkan sering terlihat akrab tertawa bersama.
| Baca Juga : Moprene Sakhur Ragukan Jawaban P Diddy Soal Kematian Tupac
Anthony Ricco juga pernah menyoroti bagaimana anggota keluarga Diddy dari seluruh Amerika Serikat rela berangkat ke New York untuk menghadiri persidangan.
Diketahui, Anthony Ricco merupakan pengacara ternama dengan reputasi yang mengesankan. Ia pernah menangani 45 kasus hukuman mati federal dan mewakili banyak klien di New York.
| Baca Juga : Kekayaan P Diddy Anjlok Rp 9 Triliun, Keluar dari Daftar Miliarder
Ia juga pernah terlibat dalam kasus konspirasi pengeboman World Trade Center yang mengaitkan Omar Abdel Rahman dan kasus Pengeboman Kedutaan Besar Amerika Serikat sebagai pembela Osama Bin Laden.
Di luar praktik hukumnya, Ricco merupakan profesor di Sekolah Hukum Universitas Fordham.
Sebagai informasi, Sidang P Diddy akan digelar pada 5 Mei 2025 mendatang. (*)