Begini Kondisi Dua Awak Kabin Pesawat Jeju Air yang Selamat

1 month ago 45
 Dok. YonhapPramugara Lee yang selamat dari kecelakaan pesawat Jeju Air. Foto: Dok. Yonhap

Suatu keajaiban dua penumpang Jeju Air selamat dari kecelakaan mematikan yang terjadi di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12).

Pesawat yang mengangkut 181 penumpang itu sempat menabrak burung sebelum mendarat, lalu menghantam dinding pembatas di ujung landasan pacu dan meledak seketika. Pihak berwenang mengonfirmasi 179 orang meninggal dunia.

Dua orang yang selamat merupakan awak kabin, pramugara bermarga Lee berusia 33 tahun dan pramugari bermarga Koo yang berusia 25 tahun. Keduanya diketahui berada di ekor pesawat.

Jika memperhatikan foto-foto yang beredar, ekor pesawat masih utuh. Sementara bagian lainnya sudah berubah menjadi serpihan yang tidak berwujud.

| Baca Juga : Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan Korea Selatan, Tewaskan 85 Orang

 Dok. YonhapBagian ekor pesawat Jeju Air yang masih utuh. Foto: Dok. Yonhap

Lee saat ini dirawat di Rumah Sakit Ewha Womans University Seoul. Dilansir dari laman Hankyoreh, berdasarkan keterangan dokter, dia tidak mengingat kejadian yang menimpanya.

Saat ditanya bagian tubuh mana yang terasa sakit, Lee justru bertanya kembali, “apa yang terjadi? Kenapa aku bisa berada di sini?”. Dia hanya mengingat saat memasang sabuk pengaman dan merasa bahwa pesawat sudah mendarat. Selain itu, dia tidak ingat apa pun.

Dokter menyatakan bahwa Lee kemungkinan kehilangan sebagian ingatannya karena syok. Dia juga mengalami cedera pada bahu kiri dan kepala. Tidak ada cedera serius yang mengancam nyawa.

| Baca Juga : Duka Akhir Tahun: 6 Kecelakaan Pesawat, Jeju Air Paling Parah

Sementara Koo dirawat di Rumah Sakit Asan, Seoul. Berbeda dari Lee, Koo yang juga mengalami cedera kepala masih ingat kejadian saat pesawat menabrak burung. Dia mengatakan bahwa mesin mulai berasap lalu meledak.

Pihak berwenang masih belum membahas atau bertanya tentang detail kecelakaan. Mengingat kondisi dua awak kabin Jeju Air tersebut yang tentunya masih terkejut.

Seorang pria berusia 40 tahun yang melihat langsung kejadian mengerikan itu memberikan kesaksian. Dia mengatakan, “terdengar suara ledakan keras dua atau tiga kali. Pesawat kemudian miring ke salah satu sisi, masuk ke landasan pacu, menabrak dinding, lalu meledak.”

Sementara itu, Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan 7 hari duka untuk mengenang para korban. Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.

Black box (alat penyimpanan data penerbangan) mengalami sedikit kerusakan, namun telah berhasil diamankan. Korea Aerospace Research Institute tengah berusaha untuk membongkar pesan di dalamnya. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |