Jika mendapati tembok kamar atau rumah berwarna hitam di salah satu titik, jangan dianggap sepele. Bisa jadi, itu adalah black mold alias jamur hitam yang perlu diwaspadai karena berbahaya bagi kesehatan.
Jamur ini berkembang di area yang memiliki kelembapan tinggi, seperti kamar mandi, plafon bocor, atau dinding yang sering terkena air.
Dikutip dari Cleveland Clinic, jamur hitam menghasilkan spora, yang dapat mencemari udara.
| Baca Juga : Pentingnya Vaksin Pneumonia Bagi Anak dan Orang Dewasa
Saat terhirup, spora ini bisa memicu reaksi alergi atau gangguan pernapasan, terutama bagi orang yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap jamur.
Selain itu, jamur ini juga mengeluarkan microbial volatile organic compounds (mVOCs), senyawa yang memicu bau apek khas ruangan yang lembap dan berjamur.
Pada orang yang memiliki alergi, paparan black mold bisa mengakibatkan peradangan di paru-paru, hidung, atau mata.
Sementara itu, bagi yang tidak alergi, efeknya mungkin lebih ringan atau tidak terasa sama sekali.
| Baca Juga : Kenali Bahaya Pneumonia, Berkaca dari Meninggalnya Barbie Hsu
Namun, risiko akan meningkat jika seseorang memiliki kondisi tertentu, asma atau penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK), sistem kekebalan tubuh yang lemah hingga riwayat keluarga dengan alergi jamur.
Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai jika sering berada di ruangan yang dipenuhi jamur hitam. Gejala tersebut meliputi, bersin, batuk, hidung tersumbat, tenggorokan berlendir dan mata merah.
Bagi penderita asma, paparan jamur hitam juga dapat memicu mengi, sesak napas dan batuk kering.
| Baca Juga : Hindari 5 Kebiasaan Ini Jika Tidak Ingin Terkena Skoliosis
Jika tak ingin jamur hitam muncul di rumah, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan
- Kurangi kelembapan di rumah. Jaga tingkat kelembapan di rumah antara 30 dan 50 persen untuk mencegah pertumbuhan jamur hitam.
- Perbaiki segera kebocoran air pada pipa, dinding, atau atap rumah.
- Buang karpet, permadani, tekstil, atau benda penyerap lainnya seperti drywall atau ubin langit-langit yang basah jika tidak dikeringkan dengan benar.
- Gunakan kipas angin pembuangan di kamar mandi dan dapur.
- Gunakan filter udara berkualitas tinggi pada sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC). Pastikan tidak ada kebocoran pada sistem HVAC, dan mintalah teknisi profesional untuk menyervisnya secara berkala. (*)