Bahaya Permen Jelly, Tewaskan Bocah di Malaysia

1 week ago 15
 dok Frojd/UnplashILUSTRASI : Permen jelly. Foto : dok Frojd/Unplash

Anak laki-laki asal Penang, Malaysia, bernama Fahmi Hafiz Fakhruddin meninggal dunia pada Kamis (20/2/2025) malam. Penyebabnya, diduga tersedak permen jelly (gummy) berbentuk bola mata.

Dikutip dari Channel News Asia, siswa kelas 4 SD itu dilaporkan membeli permen tersebut di luar sekolahnya sebelum mengikuti kelas agama.

Kondisi kesehatan Fahmi terus memburuk hingga mengalami kritis. Ia pun meninggal di rumah sakit.

| Baca Juga : Rekomendasi Makanan Sahur agar Tetap Berenergi Sepanjang Hari

Di sisi lain, Departemen Kesehatan Penang pun menyita produk ‘Gummy Original Basketball Soft Candy’ dari toko di area Jalan Sungai Dua.

Sementara Kementerian Kesehatan Malaysia langsung melarang peredaran permen jellytersebut karena melanggar Food Act 1983 dan Food Regulation 1985, produk disebut tidak menyertakan pengertian bahaya tersedak.

Kejadian yang dialami Fahmin perlu menjadi peringatan bagi orang tua agar meningkatkan pengawasan camilan yang dikonsumsi anak dan mengenal bahaya permen jelly.

| Baca Juga : Rahasia Kebugaran David Beckham di Usia Hampir 50 Tahun

Permen jelly atau yang kerap disebut gummy memiliki tekstur lembut, agak kenyal, dan lengket. Namun, di balik rasa manisnya ini, permen jelly ternyata menyimpan bahaya yang dapat menghilangkan nyawa.

Melansir CNA, Dokter Spesialis Anak Sub Spesialis Nenatologi, Masri Muhamed, mengatakan jika permen jelly bisa menyumbat jalan napas dan memicu tersedak pada anak.

Hal ini karena otot rahang pada anak belum berkembang sempurna. Kemudian, jalan napas anak tentu tidak sebesar orang dewasa sehingga rentan tersumbat.

“Kemudian karena anak sering aktif dan mereka bisa makan, bicara, tertawa, atau berlari dengan permen di mulut, itu bisa mengakibatkan terhirup ketika permen tidak sengaja masuk ke saluran napas, bukan saluran cerna,” jelasnya.

| Baca Juga : Sarapan: Kunci Tubuh Sehat dan Berat Badan Stabil

Jika tidak segera ditangani, bisa terjadi penyumbatan jalan napas atau pneumonia aspirasi atau infeksi paru akibat menghirup partikel makanan.

Muhamed mengatakan permen jelly bisa menempel dengan mudah pada tenggorokan karena teksturnya yang lembut dan lengket. Daripada permen keras, jelly lebih sulit ditarik.

Dia memperingatkan bahaya permen jelly pasalnya ketika jalan napas tertutup seluruhnya, oksigen tidak bisa masuk ke paru dan otak sehingga memicu kerusakan otak dalam hitungan menit.

“Kekurangan oksigen dalam waktu lebih lama bisa mengakibatkan henti jantung, lebih parah lagi bisa mengancam nyawa. Meski anak bisa diselamatkan, muncul komplikasi seperti pneumonia aspirasi, cedera jalan napas atau kerusakan saraf jangka panjang,” ujarnya.

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |