Nama HYBE mendadak terseret dalam konflik Justin Baldoni yang digugat oleh Blake Lively atas tuduhan pelecehan seksual dan pencemaran nama baik.
Dua selebriti itu sebelumnya beradu akting di film ‘It Ends with Us.’ Namun, selama syuting, si aktor disebut-sebut melakukan tindakan yang membuat tidak nyaman dengan menyinggung hal-hal berbau pornografi.
Tak hanya itu, Justin Baldoni juga diklaim mengadakan kampanye untuk menjatuhkan reputasi istri Ryan Reynolds dengan menggandeng perusahaan TAG PR.
The New York Times mengabarkan bahwa aktor pemeran Ryle Kincaid itu mempekerjakan seorang wanita bernama Melissa Nathan pada Agustus lalu. Dia sebelumnya adalah perwakilan PR (public relations) Johnny Depp saat berkonflik dengan Amber Heard.
| Baca Juga : Blake Lively Laporkan Sutradara ‘It Ends With Us’ Atas Tuduhan Pelecehan
Dalam dokumen gugatan, disebutkan bahwa TAG PR dengan sengaja menyebarkan berbagai teori dan narasi negatif terkait Blake Lively di media sosial.
Seiring pemberitaan soal konflik tersebut yang semakin viral, nama HYBE mendadak muncul. TAG PR ternyata adalah anak perusahaan HYBE yang diakuisisi pada awal tahun ini.
Perusahaan Bang Si Hyuk dilaporkan menggelontorkan uang sebesar USD 25 juta (Rp 404 miliar) untuk membeli 51 persen saham. Mereka kemudian menunjuk Melissa Nathan untuk menempati posisi CEO.
Kemunculan kabar tersebut lantas menjadi perbincangan hangat. Muncul dugaan bahwa HYBE juga menggandeng TAG PR untuk menyebarkan berita negatif tentang Min Hee Jin dan NewJeans.
| Baca Juga : Hanni NewJeans Terancam Dideportasi Setelah Hengkang dari ADOR
Sebagai informasi, HYBE berkonflik dengan mantan CEO ADOR, Min Hee Jin yang dituding ingin menjadikan agensi yang dipimpinnya sebagai label independen. Sebagai artis di bawah naungan ADOR, NewJeans juga ikut terlibat.
Salah satu jurnalis K-Pop terkenal, Jeff Benjamin pernah membocorkan kalau dirinya menerima telepon dari TAG PR, atas nama HYBE, untuk merilis artikel bias dan menyesatkan tentang NewJeans dan Min Hee Jin.
Namun, dia tidak langsung menerima tawarannya dan memilih memeriksa ulang dengan meminta kesaksian orang-orang yang terlibat. Tidak ada satu pun yang mengonfirmasi kebenaran klaim dalam artikelnya.
Si jurnalis juga membuat cuitan di X (dulunya Twitter) pada Minggu (22/12) yang diyakini menyinggung soal pernyataannya terkait HYBE dan TAG PR. Dia menuliskan, “aku tidak pernah berbohong.”
Walhasil, banyak penggemar yang percaya bahwa HYBE selama ini berusaha menjatuhkan reputasi NewJeans dengan menggandeng TAG PR.(*)