Thrifting atau belanja barang bekas impor menjadi tren di kalangan muda saat ini. Karena harganya yang terjangkau, berburu pakaian bekas impor menjadi solusi bagi mereka yang ingin bergaya tanpa menguras dompet.
Namun, perlu diwaspadai. Pakaian thrifting kerap membawa kuman atau virus penyebab penyakit. Contohnya penyakit kulit yang disebut moluskum kontagiosum.
Pengakuan mengejutkan datang dari seorang pria yang membagikan pengalaman buruknya di media sosial. Melalui akun Tiktok @onenevertwoo_one, dia mengaku terjangkit penyakit Moluskum Kontagiosum setelah membeli baju thrifting, lalu memakainya tanpa dicuci dahulu.
| Baca Juga : Ikan Asin Bisa Picu Kanker Nasofaring, Dokter Sarankan Begini
“Aku sering beli baju thrift, aku bukan menjelekkan baju thrift ya, tapi memang ini kesalahan pure (murni) aku pribadi, karena aku enggak pernah yang namanya cuci terlebih dahulu si baju thrift-nya itu. Pas bajunya datang, aku langsung pakai, kalian tahu sendiri sekotor apa itu baju thrift,” ucapnya dalam video yang telah ditonton sebanyak 4,9 juta kali hingga Senin (29/4/2025).
@onenevertwoo_oneSuatu kesalahan yang merugikan banget sih, aku kira beli baju Thrift ga sebahaya ini🥹 #bajuthrift #thrifting #bahayabajuthrift #moluskum #infeksikulit #fyp #acne #acneskin #acnefighter #jerawat
♬ suara asli – ONESHHH – onenevertwoo_one
“Kita juga enggak tahu si pemakai sebelumnya itu punya penyakit apa, virus apa, kan kita enggak pernah tahu dan kita langsung pakai. Otomatis bakal langsung nempel ke badan kita, itu yang jadi masalahnya buat aku. Makanya aku bisa kena penyakit moluskum ini,” tambahnya.
Dijelaskan oleh dr. Prissilma Tania Jordi, Sp.D.V.E dari Eka Hospital Permata Hijau, moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit berupa munculnya bintil di kulit yang disebabkan oleh infeksi virus.
| Baca Juga : Mengenal Brachial Plexus Injury, Cedera yang Sebabkan Tangan Lumpuh
Kondisi ini biasanya berlangsung dalam jangka waktu lama (kronis) dan mudah menyebar jika terdapat kontak langsung dengan bintil atau benda yang telah terkontaminasi, misalnya handuk atau pakaian.
Penyebab utama moluskum kontagiosum adalah infeksi virus dari famili pox-virus, yaitu M. contagiosum. Virus bisa bisa menyebar ke bagian tubuh lain.
“Pada seseorang yang sudah terinfeksi, virus tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh lain ketika penderita menggaruk pada kulit yang terdapat virus, lalu menyentuh bagian tubuh lainnya. Kemudian, pada lokasi yang baru, virus akan berkembang biak dan menimbulkan gejala,” dr. Prissilma menjelaskan lewat keterangan tertulis.
| Baca Juga : Suka Minum Teh Setelah Makan? Kebiasaan Ini Hambat Penyerapan Nutrisi
Gejala utama moluskum kontagiosum adalah munculnya bintil-bintil di kulit, bisa muncul di satu area kulit maupun menyebar.
“Bintil-bintil berkumpul di satu area kulit ataupun tersebar di beberapa bagian tubuh. Gejala ini baru muncul 2–7 minggu setelah kontak dengan virus,” kata dr. Prissilma.
Virus penyebab moluskum kontagiosum juga bisa menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain lewat kontak langsung kulit ke kulit, serta penggunaan barang yang sudah terkontaminasi virus secara bersama-sama.
Cara Aman Menggunakan Pakaian Thrifting
1. Cuci dengan Air Panas
Sebelum mengenakan pakaian thrifting, pastikan untuk mencucinya dengan air panas. Air panas dapat membunuh sebagian besar kuman, tungau, dan kutu yang mungkin ada di pakaian tersebut.
2. Gunakan Disinfektan
Selain mencuci dengan air panas, Anda juga bisa menggunakan disinfektan yang aman untuk pakaian. Ini akan membantu membunuh bakteri dan jamur yang mungkin menempel.
3. Jemur di Bawah Sinar Matahari
Sinar matahari memiliki sifat antiseptik alami yang dapat membantu membunuh kuman dan bakteri pada pakaian. Pastikan untuk menjemur pakaian thrifting di bawah sinar matahari langsung selama beberapa jam
4. Setrika dengan Suhu Tinggi
Setelah dicuci dan dijemur, setrika pakaian dengan suhu tinggi untuk memastikan semua kuman dan parasit benar-benar mati. (*)