
Laporan terbaru dari Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional No. 14 Argentina pada Jumat (21/2) mengungkap kadar alkohol dalam tubuh Liam Payne saat meninggal dunia.
Sebelumnya hasil autopsi menunjukkan bahwa mantan anggota One Direction itu terjatuh dalam kondisi tidak sadarkan diri. Berada di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang.
Ditemukan narkoba jenis kokain, benzodiazepin (obat penenang), crack cocaine (kokain padat seperti kristal), pink cocaine (campuran metamfetamin, ketamin, dan ekstasi) di tubuhnya.
Sedangkan kadar alkoholnya 2,7 gram per liter atau 0,27 persen. Melansir dari laman alcohol.org, di level tersebut, seseorang akan merasa bingung, linglung, dan kehilangan kesadaran terhadap waktu, tempat, atau identitas diri.
| Baca Juga : Dakwaan Terhadap Tiga Tersangka Kematian Liam Payne Dicabut
Angka tersebut tergolong mengkhawatirkan, bukan hanya sekadar mabuk berat. Jika mencapai 0,30 persen, maka seseorang bisa tidak sadarkan diri dan meningkatkan risiko kematian. Di atas 0,40 persen bisa menyebabkan koma hingga meninggal dunia.
Dalam laporan yang sama juga terungkap bahwa Liam Payne membayar pria bernama Braian Nahuel Paiz untuk membeli narkoba.
Rekaman CCTV Hotel CasaSur Palermo pada 14 Oktober, dua hari sebelum Liam meninggal dunia karena terjatuh dari lantai tiga, memperlihatkan mendiang turun ke resepsionis dan meminta sejumlah uang.
Kepolisian juga telah mengonfirmasi kalau lingkungan tempat tinggal Paiz berisikan para penduduk yang memiliki mata pencaharian utama sebagai penjual bahan narkotika.
Selain itu, Paiz sempat mengirimkan pesan kepada Liam yang berbunyi, “orang yang membawa cerutu baru saja menjawabku. Datanglah nanti kalau kamu mau.”
| Baca Juga : Mantan Mendiang Liam Payne, Maya Henry Kenang Hubungan Asmara yang Kandas
Kemudian dijawab oleh pelantun ‘Strip That Down’, “aku punya 100 dolar AS (Rp1,6 juta).”
Para hakim berpendapat bahwa bukti-bukti tersebut bisa memperberat tuduhan terhadap Paiz yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam wawancara dengan media lokal Telefe Noticias pada November tahun lalu, Braian Nahuel Paiz mengaku tidak pernah menerima uang untuk membelikan narkoba. Meski memang keduanya sempat bertemu di hotel dan mengonsumsi obat terlarang bersama.
“Kami menghabiskan malam bersama, kami mengonsumi narkoba karena kenyataannya ada sesuatu yang intim terjadi. Kami memang mengonsumsi narkoba bersama, tapi aku tidak pernah memberinya narkoba atau menerima uang,” katanya.
Sementara itu, tersangka kematian Liam Payne kini berkurang. Dari yang awalnya lima orang menjadi dua orang.
Roger Nores (sahabat mendiang), Gilda Martin (manajer hotel), dan Esteban Grassi (resepsionis) telah dibebaskan dari tuduhan. Sementara Braian Nahuel Paiz dan Ezequiel David Pereyra yang didakwa menyuplai narkoba masih berstatus terdakwa.(*)