Masyarakat Vietnam mengkritik serial ‘Squid Game 2’ yang baru-baru ini tayang di salah satu platform streaming online. Hal tersebut terjadi karena salah satu dialognya menyinggung Perang Vietnam (1955-1975).
Dikutip dari Korea JoongAng Daily pada Senin (6/1), Departemen Sinematografi Vietnam telah melakukan peninjauan terhadap serial tersebut. Mereka melakukan itu setelah mendapat banyak masukan dari warganya.
Pada Klausul 1 Pasal 9 Undang-Undang Sinematografi Vietnam mengatakan “pemutarbalikan fakta terhadap sejarah nasional, menyangkal pencapaian revolusioner, dan menghina bangsa” dilarang dilakukan.
Adegan yang merujuk pada undang-undang tersebut ada pada saat karakter Dae Ho (Kang Ha Neul) sedang berbicara dengan Jung Bae (Lee Seo Hwan). Keduanya tengah membicarakan hari-hari mereka di angkatan laut.
| Baca Juga: Seruan Boikot Drakor ‘When the Phone Rings’, Ini Sikap MBC
“Ayahmu mengirim putra satu-satunya ke Korps Marinir?” tanya Jung Bae.
Dae Ho pun menjawab, “Dia ingin aku menjadi pria sejati. Ayahku bertempur dalam Perang Vietnam.”
“Ayahmu pasti orang yang hebat,” balas Jung Bae.
Dialog tersebut lantas menyulut amarah masyarakat Vietnam. Mereka menilai glorifikasi terhadap tentara Korea Selatan di Perang Vietnam tidak pantas ditampilkan.
Dalam kejadian tersebut, Korea Selatan mengirim lebih dari 320.000 tentaranya untuk mendukung Amerika Serikat yang tengah berperang dengan Vietnam.
Atas adanya adegan tersebut, pemerintah Vietnam akan meninjau ‘Squid Game 2’. Jika dirasa ada pelanggaran, mereka akan memprosesnya secara hukum.
“Jika terbukti serial tersebut telah melanggar hukum, kami akan mengatasinya sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” ungkap perwakilan Departemen Sinematografi Vietnam, sebagaimana dikutip dari The Korea Times, Selasa (7/1).
| Baca Juga: Profil Konglomerat Im Se Ryung, Pacar Lee Jung Jae ‘Squid Game’
Di sisi lain, Lee Seo Hwan telah mengeluarkan pernyataannya terkait dengan adegan yang dilakukannya itu.
“Adegan itu sebenarnya merujuk pada pujian, bagaimana sebuah keluarga mengirim anak laki-laki satu-satunya ke angkatan udara, bukan pada Perang Vietnam. Namun aku bisa paham adegan itu menyakitkan dari sudut pandang masyarakat Vietnam. Aku merasa bertanggung jawab atas adegan yang kulakukan tersebut,” ucapnya dalam sebuah wawancara pada Senin (6/1). (*)