Serap Vitamin D Melimpah, Ini Waktu dan Cara Berjemur yang Tepat

6 hours ago 4

Banyak orang takut matahari. Takut hitam lah, kulit terbakar lah, cepat menua dan yang terparah adalah potensi kanker kulit. Padahal matahari itu sangat bermanfaat bagi makhluk hidup, termasuk manusia.

Paparan sinar matahari membuat tubuh memproduksi vitamin D. Vitamin ini mengatur penyerapan kalsium dan fosfor yang menjaga kekuatan tulang. Selain itu juga berpengaruh pada kekuatan otot dan daya tahan tubuh keseluruhan.

Jika tubuh kekurangan vitamin D dalam jangka panjang, akibatnya berbahaya. Tulang menjadi rapuh sehingga meningkatkan risiko cedera. Gigi kehilangan kekuatannya, otot juga melemah. Gampang lelah dan nyeri pada persendian.

| Baca Juga :  Olivia Munn Idap Gangguan Mental, Sering Cabuti Bulu Mata

Oleh karena itu penting untuk tetap berteman dengan sinar matahari, namun diatur caranya.

10-30 Menit

Bagi sebagian besar orang, durasi 10-30 menit itu sudah cukup. Kulit menerima cukup UVB guna mensinstesis vitamin D. Jumlahnya tentu bergantung jenis dan warna kulit dan
kekuatan sinar matahari itu sendiri.

Jika memiliki warna kulit cerah, bisa lebih cepat menyerap sinar. Jadi sebaiknya tidak
terlalu lama terpapar sinar matahari langsung.

| Baca Juga : Gunakan Vape Selama 12 Tahun, Pria Ini Alami Serangan Jantung

Sebaliknya, jika memiliki warna kulit gelap butuh sinar matahari yang sedikit lebih lama, tapi juga tidak disarankan berlebihan.

Dalam kondisi apapun, setiap berada di bawah sinar matahari, jangan lupa tabir surya, topi atau payung. Bahkan di tempat yang teduh, kulit tetap menerima sinar UV. Jadi tetap perhatikan durasinya.

Takaran yang Tepat

Matahari paling terik antara pukul 11.00 hingga 16.00. Selama waktu itu, sebaiknya batasi paparan langsung.

| Baca Juga : Berlari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Efektif Menurunkan Lemak Perut?

Tanda pertama kulit berlebihan menerima sinar matahari, akan kemerahan dan tidak nyaman. Ketika itu terjadi, segera masuk ruangan.

Paparan sinar matahari yang sedang dan teratur dapat memberikan manfaat kesehatan jangka panjang. Sementara yang tidak terkontrol membawa risiko yang tidak dapat diperbaiki sepenuhnya di kemudian hari. (bbs/ade)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |