Film ‘Ne Zha 2’ mendapatkan perhatian penonton sukses menjadi animasi box office terlaris di China dan film terlaris ke-4 sepanjang masa.
Sejak tayang pada 29 Januari, film animasi ini telah meraup USD 1,35 miliar atau Rp21,9 triliun yang mengantarkannya menjadi film terlaris di China.
Film ‘Ne Zha 2’ kini mulai debut di bioskop internasional seperti Amerika Serikat pada 14 Februari. Film ini nantinya juga akan hadir di bioskop-bioskop lain di Hong Kong.
Film ini memadukan elemen budaya tradisional Tiongkok dengan teknologi animasi modern yang memukau sehingga dapat menarik minat penonton dari segala usia.
| Baca juga: Lima Alasan ‘Bridget Jones: Mad About the Boy’ Jadi Film Rocom Wajib Ditonton
Ceritanya diadaptasi dari novel Tiongkok abad ke-16 yang berjudul Investiture of the Gods, namun disajikan dengan cara yang segar dan relevan bagi penonton masa kini. Kisah ‘Ne Zha 2’ menonjolkan tema keberanian, penemuan diri, dan tahan banting.
Ne Zha, yang didasarkan pada dewa pelindung dalam agama Tiongkok, lahir sebagai reinkarnasi iblis kuat. Meski awalnya tidak menyadari sifat aslinya dan hanya ditakdirkan hidup tiga tahun, Ne Zha memutuskan melawan takdir dan menggunakan kekuatannya untuk menyelamatkan desanya.
Dedikasi Ne Zha terhadap desanya merupakan perwujudan nilai Tiongkok kuno. Namun sisi pemberontakan dirinya juga relevan dan membawanya ke abad 21.
Tak hanya ceritanya, animasi ini juga menampilkan unsur-unsur tradisional Tiongkok seperti pakaian yang dikenakan Ne Zha dan alamat musik tiup kuno dari negara tersebut.
| Baca juga: Film ‘Moana 2’ Sukses Pecahkan Rekor Box Office Internasional
Film pertamanya telah tayang pada 2019. Sekuelnya baru tayang pada tahun ini dan telah mendapatkan rating yang nyaris sempurna di Rotten Tomatoes sebesar 99 persen orang yang menonton menyukai ‘ne Zha 2’.
Dalam sekuel ini, Ne Zha harus berusaha mengembalikan desanya agar sesuai dengan tradisi. Bekerja sama dengan sahabatnya bernama Ao Bing, petualangan mereka juga dihiasi dengan momen lucu.
Meski film ke-2 telah meraih kesuksesan luar biasa, Yu Yang atau yang kerap disapa Jiaozi, sutradara film tersebut belum terpikirkan untuk menggarap sekuel terbaru. (*)