Sebelum dinyatakan tewas terjatuh dari lantai tiga di Hotel CasaSur Palermo, Argentina, Liam Payne ternyata sempat meregang nyawa pada tahun lalu.
Pada 16 Oktober lalu, mantan anggota One Direction itu mengembuskan napas terakhir pada usia 31 tahun. Dia mengalami pendarahan internal dan eksternal di bagian tubuh vital.
Hasil autopsi menemukan ada beberapa kandungan narkoba di dalam tubuhnya. Dia diduga terjatuh dalam keadaan tidak sadarkan diri karena efek halusinasi.
Namun, satu tahun sebelumnya, Liam Payne pernah hampir meninggal dunia karena keracunan parah akibat mengonsumsi obat-obatan terlarang.
| Baca Juga : Kesaksian Tamu Hotel Melihat Langsung Liam Payne Terjatuh
Roger Nores, pengusaha asal Argentina yang merupakan sahabat si musisi, mengungkap kisah mengejutkan yang terjadi tahun lalu.
Roger sempat beberapa kali menemui mendiang di hotelnya sebelum kejadian tragis tersebut terjadi. Dia kemudian didakwa atas tuduhan penelantaran orang dalam pengaruh narkoba yang berujung kematian.
Dalam dokumen pengadilan, tertulis bahwa dia membela diri dari tuduhan yang mengancamnya hukuman penjara hingga 15 tahun.
“Saya adalah teman yang sangat menyayanginya, membantunya tanpa pamrih dalam segala hal yang saya bisa. Saya menghabiskan uang saya sendiri untuk membantunya, dan itu pun tidak cukup,” katanya, dikutip dari Rolling Stone.
“Saya tidak menganggap bahwa saya pantas menerima tuduhan tersebut,” lanjutnya.
| Baca Juga : Kasus Kematian Liam Payne Berlanjut, Polisi Selidiki 2 Petugas Hotel
Dia kemudian membeberkan bahwa Liam Payne hampir meninggal dunia dua kali dalam satu tahun pada 2023.
Tahun lalu, pelantun ‘Teardrops’ itu sempat menjalani rehabilitasi selama beberapa bulan di Louisiana, Amerika Serikat. Namun, perawatannya tidak menunjukkan hasil yang baik. Dia masih terus kecanduan narkoba bahkan mengonsumsi obat yang lebih keras seperti heroin.
Puncaknya terjadi pada September 2023, Liam mengalami keracunan parah yang membuatnya hampir kehilangan nyawa saat berada di Milan, Italia. Dia harus dirawat di rumah sakit berhari-hari.
Satu bulan sebelumnya, musisi asal Inggris itu mengumumkan menunda tur konsernya di Amerika Latin karena harus dirawat akibat menderita infeksi ginjal serius.
| Baca Juga : Kehidupan Baru Kate Cassidy Setelah Liam Payne Meninggal
Tak hanya itu, Roger juga memberikan kesaksian kalau Liam Payne dirawat dua kali di London tahun lalu. Dia bahkan harus diresusitasi (prosedur medis untuk menangani henti jantung atau henti napas) karena keracunan yang sangat parah.
“Tim medis terpaksa melakukan upaya resusitasi untuk menyelamatkan nyawanya. Keluarga atau teman-temannya tidak bisa melakukan apa pun untuk menghindari situasi tersebut atau membantunya,” tuturnya.
Maret 2024, Liam juga masuk ke pusat rehabilitasi di Spanyol. Sayangnya, dia keluar sebelum menyelesaikan perawatan dan hampir overdosis lagi pada bulan berikutnya.
Sementara itu, jenazahnya telah disemayamkan pada 20 November lalu. Kepolisian di Argentina masih menyelidiki kasusnya dan telah memanggil beberapa orang untuk diperiksa, termasuk Roger Nores dan pegawai hotel yang dituduh memberikan narkoba. (*)