Drakor terbaru Netflix berjudul ‘Aema’ memang cerita fiksi, namun inspirasinya datang dari kisah nyata industri film erotis di Korea Selatan pada tahun 80-an.
Drakor tersebut telah resmi tayang pada Jumat (22/8) dengan total enam episode. Dibintangi deretan aktor dan aktris terkenal seperti Lee Hanee, Jin Sun Kyu, Cho Hyun Chul, Kim Jong Soo, Hyun Bing Sik, Park Hae Joon, dan Ahn Kil Kang.
Selain itu, ada juga aktris pendatang baru, Bang Hyo Rin yang ditunjuk sebagai pemeran utama. ‘Aema’ menjadi penanda debutnya di proyek drama. Sebelumnya, dia pernah membintangi beberapa film pendek.
Ceritanya berfokus pada Hee Ran (Lee Hanee), aktris papan atas yang menolak tawaran untuk membintangi ‘Madame Aema’. Dia muak karena terus-terusan memerankan karakter yang serupa dan terlalu seksual.
| Baca Juga : 3 Alasan Kamu Wajib Nonton Drama Korea Netflix ‘Aema’
Keputusan Hee Ran membuat Ku Jung Ho (Jin Sun Kyu), CEO perusahaan Shinsung Pictures marah. Dia akhirnya memilih aktris pendatang baru, Shin Ju Ae (Bang Hyo Rin) sebagai pemeran utama. Sementara Hee Ran dijadikan sebagai pemeran pendukung.
Shin Ju Ae sangat mengidolakan Hee Ran dan bermimpi bisa menjadi aktris top. Dia bahkan rela beradegan tanpa busana demi mengamankan peran sebagai pemeran utama.
Hee Ran awalnya menganggap Shin Ju Ae adalah ancaman untuk karirnya. Namun, keduanya menyadari bahwa mereka sebenarnya terjebak dalam industri film yang didominasi laki-laki dan misoginis.
Keduanya lantas bekerja sama untuk melawan sistem yang terus-menerus memanfaatkan perempuan.
| Baca Juga : 7 Drama Korea Original Netflix yang Bakal Tayang Paruh Kedua 2025
‘Aema’ adalah gambaran dari produksi ‘Madame Aema’, film erotis pertama Korea Selatan yang dirilis pada 1982. Namun, meski mengambil insipirasi dari kejadian nyata, ceritanya seluruhnya fiksi.
‘Madame Aema’ dianggap sebagai tonggak sejarah film dewasa di Negeri Ginseng dan menjadi salah satu film terlaris pada zamannya. Ditonton lebih dari 100.000 kali. Film itu bahkan memiliki 12 sekuel, yang terakhir dirilis pada 2016.
Ceritanya tentang seorang wanita bersama Oh Su Bi (Ahn So Young) yang berselingkuh saat suaminya dipenjara. Ketika ingin kabur dengan selingkuhannya ke luar negeri, suaminya bebas dan dia terpaksa membatalkan rencananya.
Terlepas dari kesuksesannya, realitas di balik ‘Madame Aema’ terbilang cukup pahit. Film tersebut dirilis setelah mantan Presiden Korea Selatan (1980-1988), Chun Doo Hwan, merilis kebijakan ‘3S’ (seks, layar, dan olahraga).
Kebijakan itu dibuat untuk mengalihkan perhatian publik dari kekerasan dan penindasan rezim otoriternya.
| Baca Juga : Dijamin Seru! 8 Drakor yang Paling Dinanti Tayang Agustus 2025
Lee Hae Young selaku sutradara dan penulis naskah ‘Aema’ menyatakan bahwa dia menggarap drakor tersebut sebagai bentuk menyuarakan kegigihan para perempuan yang dieksploitasi pada tahun 80-an.
“Karena cerita ini berlatar tahun 1980-an, tujuan saya sejak awal adalah tetap membuatnya seakurat mungkin secara historis, tetapi tanpa terkekang olehnya,” ujarnya dalam konferensi pers Senin (18/8) lalu.
“Saya ingin karya tersebut mengungkap bagaimana era barbarisme yang memamerkan kemewahan sambil terus mengeksploitasi dan menindas. Itulah yang membentuk ‘Aema’,” lanjutnya.
Di sisi lain, aktris Lee Hanee yang mulai terjun ke dunia hiburan pada awal tahun 2000-an menyatakan bahwa dia menyaksikan bagaimana sistem ‘eksploitasi perempuan’ itu mulai memudar.
| Baca Juga : Jin Ganteng dan Gadis Dingin Bersatu di Drama Korea ‘Genie, Make a Wish’
“Dulu, saya sering merasa iba saat melihat perempuan diobjektifikasi dan dinikmati secara seksual. Mungkin itulah alasan saya bisa menyelami proyek ini dengan lebih berani,” tuturnya.
Sementara Bang Hyo Rin yang merupakan pendatang baru membeberkan kalau beberapa bagian dari karakter yang diperankannya relate dengan dirinya sendiri. Termasuk keinginan untuk menjadi aktris papan atas. (*)