CNN Indonesia
Minggu, 07 Des 2025 15:30 WIB
Kayu-kayu gelondongan terbawa arus dan mengepung rumah warga di Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara usai banjir yang melanda wilayah tersebut. ANTARA FOTO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO
Jakarta, CNN Indonesia --
Kayu-kayu gelondongan terbawa arus dan mengepung rumah warga di Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara usai banjir yang melanda wilayah tersebut.
Berdasarkan foto dari Antara News pada Jumat (5/12), kayu gelondongan tersebut menumpuk di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Arakundo.
Tidak hanya di Aceh Utara, berdasar laporan CNNIndonesia TV, akses menuju sejumlah desa di Kabupaten Aceh Tamiang juga tertutup tumpukan kayu yang terbaru arus banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tumpukan kayu memenuhi area Pondok Pesantren Darul Mukhlisin pada Sabtu (6/12). Tumpukan kayu tersebut membuat akses menuju Desa Tanjung Karang terhambat, ditambah lumpur tebal yang terbawa banjir.
Akibatnya, bantuan sulit untuk masuk ke wilayah itu dan mengharuskan warga berjalan belasan kilometer untuk mendapat bantuan.
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat menimbulkan hampir seribu korban jiwa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir-tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat bertambah pada Minggu (7/12).
Berdasar data di website resmi, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana itu sebanyak 916 orang, bertambah 2 orang dari data Sabtu (6/12) sore. Sementara jumlah orang hilang sebanyak 274 jiwa.
BNPB juga melaporkan sebanyak 4.200 orang terluka akibat bencana itu. Lalu ada 1.300 fasilitas umum rusak, 199 fasilitas kesehatan rusak dan 697 fasilitas pendidikan rusak.
Selain itu, BNPB melaporkan 420 rumah ibadah rusak, 234 gedung atau kantor rusak dan 405 jembatan rusak.
(yoa/mik)

8 hours ago
5

















































