Jangan Asal Pilih Bantal, Begini Cara Sesuaikan dengan Posisi Tidur

2 weeks ago 8

Memilih bantal yang tepat bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga berpengaruh pada kesehatan. Bantal yang baik dapat membantu menjaga postur tubuh sekaligus mendukung kesehatan tulang belakang.

Pemakaian bantal memang sering dianggap sepele. Padahal, ini bisa menimbulkan dampak negatif, salah satunya nyeri leher. Oleh karena itu, penting untuk memilih bantal yang sesuai dengan posisi tidur.

Tidur Terlentang

Jika suka tidur terlentang, kamu butuh bantal yang tipis agar menjaga posisi kepala sejajar dengan bahu.

Untuk menopang leher, pilih yang memiliki tonjolan (ekstra busa) pada bagian bawah bantal. Salah satu contoh bantal terbaik untuk kamu yang tidur dengan posisi telentang yaitu bantal memory foam.

Namun, tidur terlentang sebenarnya tidak disarankan. Peneliti dari aplikasi Sleep Cycle, Michael Gradisar, menyebut tidur telentang menjadi posisi terburuk bagi orang dewasa.

| Baca Juga : Mengenal Tren Jalan Kaki ala Jepang yang Lagi Digemari

“Saat Anda tidur telentang, gaya gravitasi menyebabkan lidah dan bagian lunak di langit-langit mulut (soft palate) tertarik ke arah tenggorokan, sehingga menyempitkan saluran napas dan meningkatkan risiko dengkuran atau ngorok,” jelas Gradisar, dikutip dari The Post.

Dalam kondisi yang lebih parah, saluran napas bisa kolaps. Hal itu mengakibatan sleep apnea, yang ditandai dengan henti napas sejenak saat tidur.

Sleep apnea tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tapi juga bisa berdampak jangka panjang pada kesehatan jantung, otak, dan metabolisme.

Tidur telentang juga meningkatkan kemungkinan refluks asam lambung. Hal itu karena posisi terlentang memudahkan cairan lambung naik ke kerongkongan.

Namun, bukan berarti tidur telentang sepenuhnya buruk. Posisi ini dikenal aman untuk bayi karena dapat mencegah sindrom kematian bayi mendadak.

| Baca Juga : Batas Usia Kesuburan Mulai Menurun, Pria dan Wanita Berbeda?

Sementara pada orang dewasa, tidur telentang bisa membantu menjaga keselarasan tulang belakang dan meringankan penumpukan sinus. Selain itu juga bisa mengurangi kerutan dan jerawat karena wajah tidak langsung menempel pada bantal.

Tidur Tengkurap

Jika suka tidur tengkurap, pilihlah bantal yang sangat tipis atau tanpa bantal sama sekali. Namun, posisi seperti itu juga tidak disarankan karena bisa memicu ketegangan pada leher dan punggung.

Hal itu dikatakan direktur medis asosiasi di Mount Sinai Integrative Sleep Center, dr. Boris Gilyadov.

“Tidur tengkurap dapat menyebabkan ketegangan otot dan nyeri karena posisi kepala harus diputar ke salah satu sisi agar bisa bernapas. Ini menyebabkan leher berada dalam posisi terpelintir dalam waktu lama,” katanya.

Meski demikian, posisi itu dapat mengurangi risiko mendengkur karena saluran napas tetap terbuka.

Tidur Miring 

Agar lebih aman dan nyaman, kamu bisa tidur dengan posisi miring. Menurut dr. Gilyadov, tidur miring terutama ke kiri memiliki sejumlah manfaat, terutama bagi sistem pencernaan dan limfatik.

| Baca Juga : Tren Latihan 12-3-30 Viral di TikTok, Diklaim Bisa Pangkas Berat Badan

“Posisi ini membuat lambung dan pankreas berada dalam posisi alami, membantu pencernaan dan mengurangi refluks asam,” jelasnya.

Selain itu, tidur miring ke kiri memfasilitasi drainase limfatik, yang berguna untuk mengalirkan racun dari tubuh. Tidak hanya itu, ibu hamil juga sangat disarankan tidur dalam posisi ini karena membantu menjaga aliran darah ke janin dengan lebih optimal.

Tidur menyamping juga membantu tulang belakang tetap sejajar, sehingga dapat meredakan nyeri punggung bawah maupun leher.

Namun, tidur miring juga punya sisi negatif. Posisi itu bisa menyebabkan tekanan pada bahu. Selain itu juga memicu kerutan pada wajah karena terus bergesekan dengan bantal.

Untuk mengurangi resiko itu, disarankan menggunakan bantal berbahan busa tebal. pilihlah sarung bantal berbahan satin atau sutra karena lebih lembut saat menyentuh kulit daripada sprei katun.

Disarankan pula menggunakan bantal di bawah kepala dan leher, dan di antara lutut. Tujuannya, untuk menjaga posisi pinggul dan tulang belakang tetap stabil. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |