Film adaptasi novel legendaris karya Pramoedya Ananta Toer, ‘Bumi Manusia’, akan kembali hadir dengan format extended version. Versi terbaru ini menawarkan durasi yang hampir mencapai enam jam, dua kali lipat lebih panjang dibandingkan versi bioskop yang dirilis pada 2019.
Dalam versi bioskop, ‘Bumi Manusia’ hanya berdurasi sekitar tiga jam, yang merupakan hasil suntingan dari versi aslinya. Namun, melalui extended version yang dijadwalkan tayang di KlikFilm pada akhir 2025, penonton akan disuguhkan pengalaman yang lebih utuh dan mendalam.
Menurut editor Sentot Sahid, keputusan untuk merilis versi extended ini bertujuan memberikan gambaran yang lebih lengkap terhadap cerita yang kompleks dari film tersebut.
“Semua jadi lebih utuh. Bukan berarti yang dulu nggak utuh, tapi memang penonton akan melihat sendiri, ‘oh ternyata, oh ternyata.’ Banyak adegan besar yang sebelumnya tidak masuk ke versi layar lebar,” ungkapnya.
| Baca Juga: 4 Rekomendasi Film Horor Vampir Mirip ‘Nosferatu’
Sentot juga menjelaskan bahwa beberapa adegan penting, termasuk adegan Donny Damara yang memerankan karakter Bapak, terpaksa dipotong dalam versi bioskop karena kendala durasi.
“Adegannya Mas Doni sebagai Bapak itu ada sebagian yang tidak masuk di versi layar lebar. Sangat substantif, artinya tidak kalah pentingnya juga. Tapi kalau kami keluarkan semuanya 4-5 jam di bioskop, pasti ada kendala teknis,” tambahnya.
Extended version ini diharapkan menjadi hadiah bagi para penggemar novel Pramoedya Ananta Toer. “Untuk para penggemarnya Pak Pram, mereka akan melihat Bumi Manusia lebih utuh lagi,” ujar Sentot.
Sebagai editor, Sentot juga mengakui tantangan dalam menyelesaikan versi panjang ini. “Kalau kita ngurangi itu biasa, tapi kalau kita ngurangi untuk bioskop waktu itu, kita memang harus keluarkan versi besarnya. Karena memang semua dibuat dengan niatan luar biasa,” jelasnya.
| Baca Juga: Selain ‘A Business Proposal’, Abidzar Pernah Main di Film Ini
Dengan tambahan adegan-adegan yang sebelumnya tidak ditampilkan, Bumi Manusia extended version dipastikan memberikan pengalaman baru yang tidak hanya memperdalam cerita, tetapi juga menghormati karya asli yang menjadi inspirasi film ini.
Penonton setia maupun pecinta novel Pramoedya kini dapat menantikan tayangan yang lebih lengkap dan kaya pada akhir tahun 2025.
“Sebenarnya ini bisa dibilang dalam rangkaian 100 tahun Pramoedya yang memang sekarang ini sedang dirayakan oleh pihak keluarga maupun pihak yayasan juga. Jadi dalam rangkaian itu juga,” ucap Frederica selaku Direktur KlikFilm & Executive Director Jakarta World Cinema. (*)